TRIBUN-TIMUR.COM - Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin serta Teknik Metalurgi dan Material Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan kunjungan industri ke Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PT Malea Energi dan PT BMS di Kabupaten Tanah Toraja, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan implementasi teknologi energi terbarukan sekaligus mendekatkan mahasiswa dengan dunia industri.
Rombongan mahasiswa disambut oleh General Manager PT Malea Energi, Zubair, yang juga alumni Teknik Mesin Unhas.
Zubair menjelaskan, PLTA PT Malea memiliki kapasitas 2 x 35 MW dan menyuplai listrik untuk PT PLN.
Adapun pembangkit PT BMS berkapasitas 3 x 75 MW yang digunakan untuk mendukung kebutuhan energi smelter PT BMS di Kabupaten Luwu.
“Kehadiran mahasiswa di sini sangat penting sebagai bagian dari regenerasi tenaga ahli di bidang energi. Kami berharap kunjungan ini memberikan gambaran nyata tentang implementasi teknologi energi terbarukan,” kata Zubair.
Ketua Departemen Teknik Mesin Unhas, Muhammad Syahid, menuturkan bahwa kunjungan ini adalah upaya memperkuat hubungan antara kampus dan industri.
“Mahasiswa perlu memahami bagaimana ilmu yang mereka pelajari diterapkan di dunia kerja. Ini juga langkah awal untuk membangun kerja sama lebih erat dengan industri,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Laboratorium Energi Terbarukan Unhas, Dr Eng Jalaluddin, menekankan pentingnya pemahaman mahasiswa terhadap pengembangan energi ramah lingkungan.
“Kami mendukung program bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 dan target net zero emission 2060. Mahasiswa diharapkan tidak hanya mengenali, tetapi juga mendukung pengembangan energi berkelanjutan,” katanya.
Kegiatan ini memberikan wawasan nyata kepada mahasiswa terkait tantangan dan peluang di sektor energi terbarukan.
Mereka diharapkan menjadi generasi penerus yang mampu mendorong pengembangan energi ramah lingkungan di Indonesia.(*)