Namun, dari 20 korban tersebut hanya satu orang akhirnya melaporkan insiden tersebut ke polisi.
“Korban semuanya 20 orang namun tidak semuanya melapor hanya beberapa saja datang melapor untuk mewakili yang lain,” sebutnya.
Terduga pelaku diduga telah menjalankan aksinya dalam dua bulan terakhir.
“Dalam rentang waktu Oktober sampai November,” sebutnya.
Santriwati yang menjadi korban pun akhirnya saling berkomunikasi, hingga diketahui jumlah korban mencapai 20 orang.
“Rata-rata korban masih berusia 13-14 tahun,” tutupnya.(*)