TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Suara Andi Seto Gadhista Asapa - Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) di Pilkada Makassar tidak linear dengan suara Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) Pilkada Serentak 2024.
Dua pasangan tersebut diusung partai yang sama, yakni Gerindra, Nasdem, PAN, dan PSI.
Bedanya di Pilgub Sulsel, Andalan Hati memiliki lebih banyak koalisi.
Perolehan suara SEHATI yang bertarung di Kota Makassar beda jauh dari suara yang dikantongi Andalan Hati.
Ketua Nasdem Makassar, Andi Rachmatika Dewi menjelaskan bahwa Pilwali Makassar dan Pilgub Sulsel dua ranah yang berbeda.
Sehingga perolehan suara dari jagoan Nasdem juga dapat berbeda.
Misalnya, partai pengusung Andalan Hati di Kota Makassar juga bertarung atau tidak satu gerbong dengan SEHATI.
Suara untuk Kota Makassar menjadi terpecah.
“Bicara gubernur dan wali kota tentu dua ranah yang berbeda dua rumah yang berbeda, kalau kita lihat komposisi di gubernur partai pengusung lebih banyak dibandingkan wali kota,” katanya kepada Tribun-Timur.com, Jumat (29/11/2024).
Andalan Hati memiliki koalisi gemuk.
Hal itu menjadi motor penggerak suara Andalan Hati.
Berbeda dengan SEHATI yang diusung empat partai.
Sehingga perolehan suara juga berbeda.
“Sehingga yang menjadi motor untuk Andalan Hati di Kota Makassar lebih bisa mendulang suara lebih banyak, kami di Pilwali hanya empat partai, di Pilgub ada 10 partai yang juga bertarung juga di Kota Makassar sehingga itu mungkin tolak ukur suara yang bisa diambil SEHATI,” jelas wanita akrab disapa Cicu itu.
Berbeda, Andi Seto mengungkapkan penyebab kekalahannya karena ada musuh dalam selimut.