Siapkan Mental dan Fisik Sebelum Berangkat
Bagi banyak pekerja migran Indonesia, keberangkatan ke luar negeri bukanlah perkara yang mudah.
Mereka harus siap secara fisik, mental, dan emosional untuk menghadapi tantangan yang ada di negeri orang.
Penyalahgunaan narkoba hanya akan menambah beban dan tantangan yang mereka hadapi. Sebelum berangkat, penting bagi pekerja migran untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi yang baik, tidak hanya dari segi kesehatan tubuh, tetapi juga mental.
Penyalahgunaan narkoba dapat merusak stabilitas mental mereka, yang bisa berakibat pada kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru.
Pekerja migran yang bebas narkoba cenderung lebih memiliki kontrol diri yang lebih baik dan mampu menghadapi situasi yang sulit dengan lebih bijak.
Ini sangat penting mengingat kondisi kerja di luar negeri yang sering kali tidak mudah, seperti jam kerja yang panjang, tekanan pekerjaan yang tinggi, dan ketidakpastian mengenai hak-hak mereka.
Kesiapan mental dan fisik yang optimal akan membantu mereka mengatasi berbagai tantangan tersebut dengan lebih baik, tanpa harus tergoda untuk mencari pelarian lewat narkoba.
Tanggung Jawab Pemerintah dan Lembaga Terkait
Pemerintah Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam melindungi pekerja migran, baik sebelum keberangkatan, selama masa kerja di luar negeri, maupun setelah mereka kembali ke tanah air.
Salah satu langkah yang dapat diambil adalah melalui pendidikan dan penyuluhan mengenai bahaya narkoba.
Program-program penyuluhan ini seharusnya sudah dimulai jauh sebelum keberangkatan pekerja migran, bahkan saat mereka masih berada di desa atau kampung halaman.
Selain itu, proses seleksi dan pelatihan pekerja migran harus dilengkapi dengan pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh, termasuk tes narkoba, untuk memastikan bahwa calon pekerja migran bebas dari narkoba.
Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), yang dulu dikenal dengan nama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), juga memiliki peran penting dalam hal ini.
KP2MI harus memastikan bahwa pekerja migran Indonesia mendapatkan pembekalan yang cukup mengenai potensi ancaman penyalahgunaan narkoba dan bagaimana cara menghindarinya.