Adi mengungkapkan, Bundaku’e didirikan hampir tidak mempunyai modal awal karena tidak ada niat membuat usaha.
Semua, kata Adi, mengalir berawal dari hobi, kemudian dipasarkan hingga laris manis di pasaran.
Ketika mendapatkan hasil penjualan, dananya pun digunakan untuk membeli peralatan demi peralatan yang dibutuhkan.
Hingga akhirnya, selama 14 tahun berdiri, Bundaku’e kini sudah mencatat omset hingga ratusan juta per bulan.
“Jadi memang kalau bicara modal awal itu hampir tidak ada, memang natural berjalan begitu saja,” ungkap Adi.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa salah satu kesuksesan Bundaku’e bisa bertahan dari segi harga.
Produk Bundaku’e dipasarkannya dengan harga terjangkau, yakni mulai Rp30 ribu untuk varian kecil.
“Paling tertinggi itu Rp68 ribu, tapi itu untuk produk spesial, bluder spesial namanya,” sebut Adi.
Selain itu, Bundaku’e juga selalu menghadirkan penawaran spesial, seperti promo pembukaan reseller.
Pada pembukaan reseller di Jalan Paccerakkang, Bundaku’e memberikan promo diskon 20 persen pada 13-15 November, dan diskon 40 persen khusus 16 November 2024.(*)