3. Infrastruktur Pengawasan yang Terbatas
Untuk mengawasi seluruh proses ketenagakerjaan di Indonesia, pemerintah membutuhkan infrastruktur pengawasan yang kuat.
Namun, hal ini tidak mudah mengingat luasnya wilayah Indonesia dan keterbatasan sumber daya manusia yang terlatih dalam bidang pengawasan ketenagakerjaan.
4. Desentralisasi Kewenangan
Dalam sistem pemerintahan yang desentralistik, kewenangan terkait ketenagakerjaan berada di tangan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Ini dapat menjadi tantangan dalam hal koordinasi, terutama jika ada perbedaan kebijakan atau ketidakselarasan antara pusat dan daerah.
Harapan bagi Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
Sebagai pemimpin baru yang diharapkan membawa perubahan, Prabowo-Gibran harus mampu menciptakan lingkungan ketenagakerjaan yang bebas dari mafia dan eksploitasi.
Ini akan menjadi salah satu warisan penting yang akan dikenang oleh rakyat Indonesia jika mereka berhasil menuntaskan masalah ini.
Dengan memberantas mafia ketenagakerjaan, Kabinet Merah Putih dapat:
1. Tingkatkan Kualitas Hidup Pekerja
Pekerja yang bebas dari eksploitasi akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Mereka dapat bekerja dalam kondisi yang layak dengan hak-hak yang terpenuhi.
2. Kurangi Pengangguran dan Kemiskinan
Dengan sistem rekrutmen yang transparan dan adil, kesempatan kerja dapat tersebar lebih merata dan pengangguran dapat ditekan.
3. Tingkatkan Reputasi Indonesia di Mata Dunia
Ketika Indonesia berhasil memberantas mafia ketenagakerjaan, reputasi negara ini sebagai pengekspor tenaga kerja yang berkualitas dan kompeten akan meningkat di mata dunia.
4. Tingkatkan Devisa Negara
Pemberantasan mafia ketenagakerjaan akan membawa peningkatan pendapatan negara melalui kontribusi pajak dan pemasukan lainnya dari sektor ketenagakerjaan.
Pemberantasan mafia ketenagakerjaan bukanlah pekerjaan yang mudah, namun dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah yang tepat, Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran memiliki peluang besar untuk mewujudkannya.
Mafia ketenagakerjaan bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga masalah sosial yang menyangkut kesejahteraan jutaan pekerja Indonesia.
Diharapkan, dengan langkah-langkah konkret dan keberanian yang tinggi, Prabowo-Gibran dan menteri pembantunya mampu menghadirkan Indonesia yang lebih baik, di mana setiap pekerja dihormati, dilindungi, dan diberdayakan sesuai hak dan kewajibannya.(*)