Oleh: Abdul Rauf Tera
Ketua Umum Komunitas Penyedia Tenaga Kerja Indonedia ( Kapten Indonesia )
TRIBUN-TIMUR. COM - Agenda kongkrit Pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka membawa harapan baru bagi bangsa Indonesia.
Dengan konsep Kabinet Merah Putih, keduanya diharapkan mampu menghadirkan kabinet yang solid dan nasionalis, yang berdedikasi penuh untuk mewujudkan cita-cita Indonesia yang adil dan makmur.
Salah satu tantangan besar yang mereka hadapi adalah memberantas mafia ketenagakerjaan yang hingga kini masih menjadi masalah kronis di Indonesia.
Mafia Ketenagakerjaan
Mafia ketenagakerjaan merujuk pada jaringan pihak-pihak yang menguasai dan memonopoli proses rekrutmen dan penempatan tenaga kerja di berbagai sektor, baik domestik maupun internasional.
Praktik mafia ini tidak hanya terbatas pada sektor formal, tetapi juga merambah ke sektor informal, hingga menyasar pekerja migran yang mencari peruntungan di luar negeri.
Dampak dari praktik mafia ketenagakerjaan ini sangat luas dan merugikan.
Empat dampak nyata mafia ketenagakerjaan:
1. Eksploitasi Buruh
Buruh atau pekerja menjadi objek eksploitasi yang dikorbankan untuk keuntungan segelintir orang.
Banyak pekerja terpaksa membayar biaya perekrutan yang tinggi, menerima gaji rendah, atau bahkan bekerja dalam kondisi yang tidak layak.
2. Kualitas Tenaga Kerja Menurun
Dengan sistem perekrutan yang dikuasai mafia, kualifikasi dan kompetensi sering kali diabaikan demi keuntungan finansial.
Alhasil, kualitas tenaga kerja Indonesia di mata dunia menjadi dipertanyakan.
3. Kehilangan Devisa Negara