Sementara parpol pengusung, Appi-Aliyah mendapatkan dukungan 72,5 persen dari pemilih Partai Golkar dan 100 persen dari Hanura.
"Ini menunjukkan bahwa Appi-Aliyah memiliki daya tarik luas di kalangan pemilih, termasuk dari partai yang bukan merupakan pengusung resmi," kata Imam, Selasa (29/10/2024).
Sementara itu, pemilih Partai Demokrat terbelah dengan dukungan masing-masing 42,1 persen untuk MULIA dan INIMI.
Secara keseluruhan, survei ini menegaskan posisi kuat Appi-Aliyah dalam persaingan calon pemimpin Kota Makassar.
Imam Soeyoeti, mengungkapkan bahwa survei dilakukan pada 2-4 Oktober 2024.
Menggunakan metode Multistage Random Sampling, survei ini melibatkan 400 responden dari 15 kecamatan di Kota Makassar.
"Survei dipilih secara acak dengan margin of error sebesar 4,85 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," kata Imam Soeyoeti.
Selain hasil elektabilitas kandidat, CRC juga melaporkan bahwa 18,75 persen responden menandai atau mencoblos di luar kotak pasangan calon yang ada.
Sementara 4,25 persen lainnya belum menentukan pilihan.
Imam melanjutkan, proses survei dilakukan secara tatap muka dengan pewawancara yang telah dilatih.
Hal ini guna memastikan akurasi data, CRC juga melakukan quality control melalui spot check secara acak pada 20 persen dari total sampel, yang dikonfirmasi langsung oleh supervisor di lapangan.
Menurut Imam, tidak ditemukan kesalahan berarti dalam quality control tersebut, memastikan validitas hasil survei.
Terkait metodologi, survei menggunakan simulasi surat suara berdasarkan nomor urut pasangan dari KPU.
"Seluruh responden diminta untuk menentukan pilihan pasangan calon wali kota Makassar menggunakan simulasi surat suara," tandasnya.
Sebaran Elektabilitas Paslon berdasarkan pemilih partai politik