Derita Bu Guru Supriyani saat Dituduh Aniaya Anak Polisi, Mobil Camat yang Ditumpangi Dirusak OTK

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dugaan teror guru Supriyani (tengah), mobil Dinas camat yang sering ditumpangi ditembak orang tak dikenal.

Saat ini, Supriyani juga baru selesai menjalani sidang kedua dengan agenda pembacan eksepsi di Pengadilan negeri atau PN Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa pagi.

Supriyani didakwa dengan tuduhan menganiaya murid kelas 1 SD di Baito yang juga anak polisi.

Di sisi lain, polisi orang tua korban, Aipda Wibowo Hasyim kini mengalami tekanan mental akibat dituding meminta uang damai Rp 50 juta kepada Supriyani.

Diketahui dalam kasus tersebut sempat dilakukan mediasi empat kali namun berakhir buntu hingga mencuat kabar Aipda Wibowo Hasyim minta uang damai Rp 50 juta.

Rupanya, tuduhan tersebut membuat psikologis Aipda Wibowo dan istri stres karena ramai diperbincangkan.

Hal itu diungkap oleh kuasa hukum Aipda Wibowo, Laode Muhram Naadu, Senin, (28/10/2024).

Menurut Muhram, soal permintaan uang damai dari Supriyani untuk kliennya hanya informasi sepihak dan tidak benar sama sekali.

"Kondisi Aipda WH, bersama istrinya sekarang sangat tertekan dengan isu uang 50 juta yang dibawa dalam kasus ini. Itu fitnah yang sangat keji," ujar Muhram melalui telepon, Minggu (27/10/2024) malam.

Muhram menegaskan soal uang damai Rp50 juta itu tidak pernah diucapkan atau diminta ke guru Supriyani.

Bahkan Aipda WH dan keluarga sudah jarang bersosialisasi dengan warga setempat karena kasus guru viral tersebut.

"Mereka sekarang agak tertutup, bahkan mengaku pusing dan stres karena pemberitaan yang tidak berimbang karena mereka sudah jadi korban terus difitnah lagi," ungkap Muhram.

Muhram mengatakan, nominal uang Rp 50 juta yang dituduhkan bukan inisiatif dari kliennya, namun dari ucapan kepala desa dan sudah diakui oleh Supriyani.

Selain itu, kasus guru Supriyani ini sampai ke kejaksaan karena tidak ada titik temu atau kesepakatan damai.

"Uang itu bukan inisiatif keluarga korban melainkan kepala desa dan itu sudah diakui Ibu Supriyani," ujar Muhram.

Supriyani jadi tersangka dugaan penganiayan anak polisi setelah korban mengaku dipukul memakai sapu ijuk di sekolah.
 
Atas tuduhan itu, Supriyani yang seorang guru honorer di SDN 4 Baito membantah melakukan pemukulan terhadap anak Aipda Wibowo Hasyim.

Halaman
1234

Berita Terkini