Menurut Nur Amal, Fathy Urbany merupakan representasi PPP di Pilkada Takalar.
Itu sebabnya, kader internal tersebut akan menjadi bargaining bagi figur manapun yang ingin berkoalisi dengan PPP di pilkada serentak 27 November mendatang.
Nur Amal menjelaskan, ada beberapa figur yang masuk dalam radar PPP.
Namun, kata dia, Syamsari Kitta punya peluang besar untuk diusung.
Alasannya, sambung Nur Amal, petahana calon Bupati Takalar itu masih memiliki pengaruh besar di Butta Panrannuangku tersebut.
Selain itu, Partai Gelora di Takalar mampu menempatkan tiga kader dalam meraih kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada pemilu lalu.
"Artinya potensi dan struktur politik Syamsari dan Partai Gelora sudah mapan di Takalar. Padahal partai ini merupakan pendatang baru di pemilu," ujar Nur Amal.
Menurut Nur Amal, bagaimanapun juga Syamsari sebagai ketua partai yang sekaligus berstatus sebagai petahana, punya kans besar untuk memenangkan pertarungan.
"Makanya, kami dan Syamsari serta pengurus Partai Gelora intens membangun komunikasi," beber Nur Amal.
Lebih jauh dia mengatakan, bila Gelora jadi berkoalisi dengan PPP, maka kedua partai ini akan mulus mengajukan pasangan ke Komisi Pemilihan Umum.
PPP punya modal empat kursi sedangkan Gelora tiga kursi, sehingga total tujuh kursi tersebut sudah cukup untuk mengusung pasangan calon.
Meski begitu, Nur Amal mengatakan kepastian dukungan PPP menjadi ranah dari pengurus pusat.
Menurut dia, siapapun yang diusung oleh PPP, maka syaratnya adalah mengajukan Fathy Urbany sebagai calon wakil.
"Kalau figur calon bupati mengambil calon wakil dari PPP, maka hampir dipastikan pasti akan mendapatkan restu dari DPP. Itu syarat utama kami," imbuh dia.
Upaya membangun koalisi Gelora dan PPP di Pilkada Takalar memang sejak awal telah dirintis oleh Syamsari.