TRIBUN-TIMUR.COM - Isu Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi vs Kotak Kosong di Pemilihan Gubernur atau Pilgub Sulsel 2024 makin gencar.
Isu Sudirman-Fatma vs Kotak Kosong pun membuat Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan eks Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin kompak.
Sudirman Sulaiman-Fatmawati kini sudah mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra dan Demokrat.
Kini, Golkar menjadi kunci apakah Sudirman - Fatma benar lawan kotak kosong.
Partai Nasdem Sulsel juga sudah mengusulkan pasangan ini ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Para bakal calon bakal calon Gubernur Sulsel ini dulu berkoalisi pada saat Pilwali Makassar 2013.
Namun, setelah itu kedua sahabat lama ini berseberangan.
Tak hanya itu, Pilwali 2020 lalu, Danny Pomanto juga berseberangan dengan PKS.
Mereka menyatakan penolakannya terhadap wacana tersebut, menilai kotak kosong sebagai ancaman terhadap kualitas proses demokrasi.
Wacana kotak kosong dinilai sebagai langkah mundur yang dapat merugikan demokrasi.
Di antaranya, Danny Pomanto dan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) menolak keras adanya wacana kotak kosong.
Olehnya, dua tokoh berlatar politisi dan kepala daerah ini mengajak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bersama-sama menolak wacana kotak kosong dalam Pilgub Sulsel 2024.
Mereka menyampaikan pandangan ini setelah mengikuti serangkaian uji kelayakan dan kepatutan di PKS, Hotel Swiss Bell Panakkukang, Makassar, Senin (22/7/2024).
Ilham Arief Sirajuddin menyoroti isu kotak kosong sebagai bentuk pembodohan publik.
Menurut mantan Wali Kota Makassar itu, masyarakat harus memahami bahwa kotak kosong dalam pemilihan calon kepala daerah adalah cerminan buruk bagi demokrasi.