TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto geram dengan kelakuan anak buahnya.
Sejumlah oknum ketua RT/RW malas bahkan ada yang sampai tilep iuran sampah.
Padahal, gaji diterima Pj ketua RT/RW se-Kota Makassar cukup besar setiap bulannya.
Bahkan per Februari ini, ada kenaikan insentif sebesar Rp200 ribu.
Atas dasar itu, Danny Pomanto akan mengevaluasi Pj Ketua RT/RW di Makassar dalam waktu dekat.
Baca juga: 600 Lebih Ketua RT/RW Terancam Dicopot, Berapa Insentif Diterima Tiap Bulan?
"Segera dievaluasi. Akan ada (pergantian). Karena RT/RW ternyata banyak tidak aktif. Saya baru dapat (informasinya)," beber Danny Pomanto di Balai Kota Makassar Jl Ahmad Yani, Rabu (19/6/2024).
Selain karena tidak aktif, banyak juga RT/RW mengundurkan diri, bahkan ada tersandung masalah hukum.
Kemudian, beberapa oknum RT/RW bahkan menyelewengkan iuran sampah masyarakat.
"Ada yang mengundurkan diri, ada yang bermasalah hukum, ada yang malas, ada beberapa yang mohon maaf, tilep uang sampah. Diberhentikan itu. Harus diberhentikan," katanya.
Kisaran RT/RW berkinerja rendah hingga tidak aktif mencapai ratusan orang.
Hitungan kasarnya, satu kecamatan sekitar 40 sampai 50 orang diidentifikasi bermasalah.
"Banyak (yang bermasalah) saya kalau tadi malam laporannya anggaplah 50-40 orang dikali 15 (kecamatan)," jelasnya.
Baca juga: Danny Pomanto: Saya Tak Ada Urusan dengan W Super Club
Jika dikalkulasi, total Pj RT/RW bakal dievaluasi mencapai 600-750 orang.
Danny mengaku telah mengantongi nama-nama RT/RW yang berpotensi diganti.
Dalam proses evaluasi tersebut, ia akan memanggil langsung yang bersangkutan untuk mengkonfirmasi secara langsung.