TRIBUN-TIMUR.COM - Arah koalisi antara PDIP dan PKS mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024 mulai terendus.
Sama-sama menguntungkan, PKS maupun sebaliknya PDIP begitupun Anies Baswedan berpotensi satu perahu merebut kursi 01 di Pilgub Jakarta 2024.
Sebagai gambaran, pada Pilgub Jakarta 2017 lalu PKS dan PDIP berseberangan.
Kala itu PKS bersama Gerindra mengusung Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
Sementara PDIP menjadi partai utama pengusung petahana Ahok - Djarot.
Namun, PDIP dan Ahok kalah.
Sengitnya pertarungan Pilgub Jakarta 2017 diprediksi akan mencair antara Anies Baswedan PKS dengan PDIP.
Pasalnya saat ini ketiga pihak memiliki 'musuh' yang sama, yakni Prabowo-Jokowi.
Lantas bagaimana peluang koalisi ini bisa tercapai?
Anies - PDIP Musuhnya Sama!
Anies Baswedan dan PDIP dinilai akan saling menguntungkan jika bekerja sama pada Pilkada Jakarta 2024.
Hal itu diungkap pengamat politik Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, dalam tayangan Tribunnews On Focus, Selasa (11/6/2024).
Sebelumnya, PDIP telah memberikan kode-kode ketertarikan untuk mengusung Anies pada Pilkada Jakarta 2024.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani bahkan secara terang-terangan menyebut Anies adalah sosok menarik untuk diusung partai berlambang kepala banteng tersebut.
"Secara untung, bagi Anies, paling tidak dia punya kendaraan politik untuk masuk bursa Pilkada Jakarta. Tidak ada pilihan bagi Anies untuk jadi menteri Prabowo-Gibran dalam waktu dekat. Artinya enggak mungkin Anies kembali ke kampus, ini kan kesempatan untuk Anies," ucap Arifki, Selasa.
Baca juga: PDIP Nasdem PKS Masih Pikir-pikir, PKB Sudah Siapkan Cawagub Pendamping Anies di Pilgub Jakarta 2024
Menurutnya, PDIP juga akan diuntungkan dengan mengusung Anies sebagai bakal calon gubernur (bacagub) Jakarta mendatang.
Ia menilai PDIP bisa menambah amunisi untuk menjadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Bagi PDIP, paling tidak PDIP bisa menyulitkan agar akar rumput yang tidak suka pemerintahan Prabowo-Gibran bersatu membangun gerakan oposisi. Karena kabarnya kan PDIP akan sendiri di luar kalau PKS masuk ke dalam," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Arifki menilai PDIP dan Anies memiliki "musuh" politik yang sama, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Karena itu, saat ini muncul wacana PDIP bakal mengusung Anies meski memiliki ideologi berbeda.
"Saya rasa faktor Anies diterima di kelompok PDIP adalah faktor mereka punya musuh yang sama," katanya.
"Artinya kekecewaan Mas Anies ke Jokowi-Prabowo atau kekecewaan PDIP ke Jokowi mungkin sama kadarnya. Makanya ini yang mempertemukan mereka dalam circle yang sama untuk menghadapi Prabowo-Jokowi di Pilkada Jakarta."
"Saya rasa faktor ini yang menjadi daya tawar bagi Anies atau PDIP, bahwa untuk menjadi sentra politik Indonesia ke depan paling tidak harus menguasai Jakarta," tandasnya.
Sebelumnya, Anies telah memberikan respons positif tentang ketertarikan PDIP.
Anies bahkan tak menampik kode tawaran menggiurkan dari PDIP tersebut.
Namun, ia mengaku masih perlu waktu untuk mempertimbangkan banyak hal soal pencalonan kembali di Jakarta.
Ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2024), Anies bahkan terang-terangan mengaku bahwa tawaran dari Puan ini "menarik".
“PDIP juga menarik. Jadi, sambil kita lihat hari-hari ini, mudah-mudahan sampai pada kesimpulan,” jelas Anies.
PKS Tak Masalah Duet dengan PDIP
PKS merasa tak ada masalah apabila harus berkoalisi dengan PDIP pada Pilkada Jakarta 2024.
Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, berujar pihaknya tidak pernah bermusuhan dengan partai mana pun termasuk PDIP.
"PDIP adalah salah satu partai politik di Indonesia, saya kira PKS tidak pernah bermusuhan dengan partai apapun yang ada di Indonesia ini," kata Jazuli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
"Walaupun mungkin platformnya berbeda tapi Pancasila konstitusi semua sudah kita sepakati," ujar Jazuli.
Jazuli lantas mengungkit saat PKS berkoalisi dengan PDIP pada pemilihan Wali Kota Solo.
Kala itu, PKS dan PDIP mengusung Jokowi.
"Saya sering ambil contoh Pak Jokowi itu kalian ingat enggak, pernah jadi wali kota di mana? (Solo) Kamu cek siapa yang mencalonkan Wali Kota Solo waktu jaman Pak Jokowi, PKS salah satunya bersama PDIP," ucapnya.
PKB Siapkan Pendamping Anies
Bocoran PKB sudah menyiapkan calon pendamping untuk Anies disampaikan Jazilul Fawaid sebagai Wakil Ketua Umum.
Kendati demikian, Jazilul belum bisa menjelaskan secara perinci siapa saja calon dari kader PKB yang akan mendampingi Anies itu.
"Pak Anies mau berpasangan dengan siapa? PKB juga punya stok. nah itu kan prosesnya masih lumayan memerlukan waktu," ucap dia, Senin (10/6/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.
Sebelumnya, PKB akan menjadwalkan Tes Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) untuk Anies Baswedan selaku bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.
Disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, Tes UKK tersebut tengah disiapkan.
Adapun, kata Jazilul, Gubernur DKI Jakarta periode 207-2022 tersebut diketahui telah masuk di daftar UKK itu.
Bahkan, PKB juga telah merancang siapa saja bakal calon yang cocok untuk mendampingi Anies bertarung di Pilgub Jakarta 2024.
"Sudah daftar, untuk UKK, UKK nanti deklarasi. karena kan Pilgub atau cakada kan pasangan, siapa pasangannya gitu."
Jazilul mengatakan, proses UKK itu harus dilalui setiap tokoh yang akan diusung oleh partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam pemilihan umum.
"Lagi disusun oleh desk Pilkada, tentu polanya juga disusun. Mudah-mudahan pekan ini, saya enggak tahu persisnya karena berurutan," ucapnya.
Alasan jadwal tersebut tidak berurutan, karena ada beberapa tokoh yang diundang khusus untuk mengikuti UKK secara langsung.(*)