Pilkada Takalar 2024

Peluang Burhanuddin Koalisi Mantan Rivalnya Syamsari Kitta di Pilkada Takalar Bak Jokowi-Prabowo

Penulis: Makmur
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase dua mantan Bupati Takalar Burhanuddin Baharuddin dan Syamsari Kitta. Keduanya diisukan berpasangan di Pilkada Takalar 2024.

TRIBUN-TAKALA.COM - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Takalar, Burhanuddin Baharuddin belakangan ini menjadi sorotan. 

Pasalnya, partai berlambang kabah ini diserbu banyak bakal calon.

"10 orang  datang mengambil formulir  di PPP,” kata Sekretaris DPC PPP Takalar Dirga Adipati, Selasa (12/6/2024).

Diantaranya, Natsir Ibrahim, Faisal Amir, Firdaus Dg Manye, Fahruddin Rangga, Muhammad Ali, Makmur Mustakim, Ahmad Daeng Tonang, Irwan Iskandar, St Aisyah dan Syamsari Kitta.

"Sampai hari ini, yang telah resmi mengembalikan sudah 6 orang, yaitu Daeng Manye, Ahmad Daeng Tinang, Fahruddin Rangga, Makmur Mustakim, Syamsari Kitta, Hj. St Aisyah, dan Irwan Iskandar," katanya. 

Menjadi sensasional, Syamsari Kitta juga mendaftar dan mengembalikan formulir di PPP.

Bupati Takalar petahana ini adalah rival sengit Burhanuddin Baharuddin alias Haji Bur di dua kali edisi Pilkada Takalar (2012 dan 2017).

Ketua DPW PPP Sulsel Imam Fauzan menyambut Burhanuddin Baharuddin gabung PPP di kediaman pribadinya, BTN Cemara Hijau Kabupaten Gowa (PPP Sulsel)

Mendaftarnya Syamsari di PPP, memunculkan wacana bahwa dua rival ini akan berkoalisi di Pilkada Takalar 2024, bak Jokowi-Prabowo di Pilpres. Di mana Prabowo menggandeng anak Jokowi (Gibran) di Pilpres 2024.

Sebagai Ketua DPC PPP Takalar, Burhanuddin Baharuddin memberi penjelasan seputar isu tersebut. 

"Kalau di pendaftaran ini tidak ada boleh kita halangi. Kalau kita membuka pendaftaran berarti secara umum semua bisa mendaftar," kata Haji Bur saat ditemui di Aula Baharuddin Daeng Nassa, Pattallassang, Selasa (11/6/2024).

Terkhusus terkait peluang koalisi dengan Syamsari Kitta, Haji Bur mengatakan itu bisa saja.

"Kalau memang, di antara semua calon mendaftar itu, termasuk Syamsari, tinggi elektabilitasnya, kenapa tidak?,” katanya. 

Baca juga: Nasdem Optimis Menangkan Daeng Manye di Pilkada Takalar

"Karena memang kan namanya politik itu bisa saja hari ini kita lawan, besoknya bisa jadi kawan," kata Haji Bur.

Lebih lanjut Haji Bur mengungkapkan perhitungan dan pertimbangan PPP memutuskan siapa usungan di Pilkada.

"Setelah pendaftaran, akan dilakukan fit and proper test. Setelah itu disurvei. Nah yang bagus surveinya  akan kami rekomendasikan. Kan semua partai ingin menang."

"Selain elektabilitas, juga dipertimbangkan cost politik. Karena tidak bisa dipungkiri politik itu butuh ongkos. Namun, selain itu tentu juga tetap dipertimbangkan kemampuan dan skill, baik kepandaian, kepemimpinan, etika, dan dapat diterima masyarakat."

"Tapi, dengan catatan juga, harus melengkapi koalisi. Karena kita empat ji. Butuh tiga lagi untuk dapat mengusung," ungkap Haji Bur.

Baca juga: Zulham Arief dan Fachruddin Rangga Saling Sikut Dapat Rekomendasi Golkar di Pilkada Takalar 

Terkait  PPP harus dapat posisi 01 atau 02, Haji Bur mengatakan tergantung kesepakatan dan melihat perhitungan jumlah kursi.

"Bisa saja 01 atau 02. Tergantung nilai tawar politik dengan kandidat yang ada. Dan tergantung kesepakatan nanti."

"Termasuk kesepakatan cost politik. Karena harus jujur itu ongkos dalam politik penting. Banyak biaya digunakan dalam perhelatan Pilkada seperti ini. Saya pengalaman soal itu karena telah mengikuti banyak pilkada. Seperti biaya saksi, kampanye, baliho, dan macam-macam," kata Haji Bur.

Haji Bur membeberkan jadwal PPP akan mengumumkan calon usungannya.

"Akhir bulan ini (Juni) kita mulai survei. Pelaksanaannya sekitar dua Minggu. Mungkin pertengahan bulan telah selesai. Di bulan Juli itu juga kita selesaikan fit and proper test."

"Kemudian di Agustus kita akan rapatkan di kabupaten siapa akan kita calonkan. Kalau bisa sudah dalam bentuk pasangan," kata Haji Bur.

Berikut Jadwal Tahapan Pilkada 2024


27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;


24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;


5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;


31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;


24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;


27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;


27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;


22 September 2024: Penetapan pasangan calon;


25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;


27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;


27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.


Debat akan ada di tahapan 25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye. (*)

 


 

 

 

 

 

 

 



Berita Terkini