Alumnus Fakultas Farmasi Unhas tahun 2005 ini mengatakan, saat ini, berbagai model penyakit infeksi dan non-infeksi menggunakan lalat buah telah berhasil dibuat dan dikembangkan.
Potensi lalat buah dalam penemuan antimikroba baru, penelitian imunomodulator, dan pengujian efek kandidat obat untuk penyakit degeneratif telah mulai dikaji dan dibuktikan secara eksperimental.
“Temuan menunjukkan bahwa lalat buah dapat menjadi platform pengujian in vivo yang efektif dan efisien dalam upaya drug discovery dan drug repurposing,” kata Prof Firzan.
Olehnya, kata Prof Firsqn, dengan memanfaatkan potensi lalat buah sebagai organisme model, peneliti di Indonesia dapat tetap berkiprah di level internasional.
Dengan pendekatan in vivo yang mudah, murah, dan cepat, platform lalat buah dapat menjadi salah satu alternatif yang menjanjikan dalam pengujian obat tahap pra- klinis di masa depan.
“Pada akhirnya, hal ini akan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan terapi baru yang lebih efektif dan terjangkau sebagai bagian dari kemandirian nasional dalam bidang kefarmasian dan kesehatan,” tambah Prof Firzan.
Profil Prof Firzan Nainu
Nama lengkap: Prof. Firzan Nainu, S.Si., M.Biomed.Sc., Ph.D., Apt.
Tempat tanggal lahir: Ujung Pandang, 10 Juni 1982
Jabatan fungsional: guru besar
Jabatan struktural: Ketua Departemen Farmasi
Mata kuliah yang diampu: Anatomi dan Fisiologi (S1), Imunologi (S1), Farmakologi I (S1), Farmakoterapi (S2), Scientific Writing an Presentation (S2), Literature Review (S3).
Riwayat Pendidikan
1. Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin Lulus pada tahun 2005
2. Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin Lulus pada tahun 2006