TRIBUN-TIMUR.COM - Empat partai yakni PKS, PKB, Nasdem dan PDIP buka peluang mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024.
Namun dari keempat partai tersebut, PKB yang mencuri start menyiapkan cawagub pendamping Anies Baswedan.
Sementara itu PKS dan Nasdem sebelumnya masih berkeras mendorong kadernya maju sebagai Calon Gubernur Jakarta 2024.
Adapun PDIP berdasarkan kabar terbaru mulai tertarik atas opsi mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024.
Bocoran PKB sudah menyiapkan calon pendamping untuk Anies disampaikan Jazilul Fawaid sebagai Wakil Ketua Umum.
Kendati demikian, Jazilul belum bisa menjelaskan secara perinci siapa saja calon dari kader PKB yang akan mendampingi Anies itu.
"Pak Anies mau berpasangan dengan siapa? PKB juga punya stok. nah itu kan prosesnya masih lumayan memerlukan waktu," ucap dia, Senin (10/6/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.
Sebelumnya, PKB akan menjadwalkan Tes Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) untuk Anies Baswedan selaku bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.
Disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, Tes UKK tersebut tengah disiapkan.
Adapun, kata Jazilul, Gubernur DKI Jakarta periode 207-2022 tersebut diketahui telah masuk di daftar UKK itu.
Bahkan, PKB juga telah merancang siapa saja bakal calon yang cocok untuk mendampingi Anies bertarung di Pilgub Jakarta 2024.
"Sudah daftar, untuk UKK, UKK nanti deklarasi. karena kan Pilgub atau cakada kan pasangan, siapa pasangannya gitu."
Jazilul mengatakan, proses UKK itu harus dilalui setiap tokoh yang akan diusung oleh partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam pemilihan umum.
"Lagi disusun oleh desk Pilkada, tentu polanya juga disusun. Mudah-mudahan pekan ini, saya enggak tahu persisnya karena berurutan," ucapnya.
Alasan jadwal tersebut tidak berurutan, karena ada beberapa tokoh yang diundang khusus untuk mengikuti UKK secara langsung.
PDIP Sudah Jalin Komunikasi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengaku sudah melakukan pembahasan secara informal dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar untuk menduetkan Anies Baswedan dengan kadernya di Pilkada Jakarta 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Politisi PDI-P Chico Hakim dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (10/6/2024).
“Terkait dengan (Pilkada) di DKI Jakarta memang betul senior kami, khususnya Pak Ahmad Basarah, sudah melakukan pembicaraan secara informal dengan Gus Imin (Muhaimin Iskandar), dan membicarakan kemungkinan-kemungkinan kerja sama, salah satunya kerja sama politik untuk mengusung, apabila PKB serius mengusung Anies Baswedan,” ucap Chico.
“Namun, PDI Perjuangan berharap di dalam kombinasi calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan kami usung di Pilkada DKI Jakarta, kami menginginkan ada kader kami di situ. Dan itu suatu hal yang wajar-wajar saja, cukup pantas karena memang PDI Perjuangan memperoleh suara kedua tertinggi di DKI Jakarta.”
Chico pun menyampaikan sejumlah nama kader PDI Perjuangan yang mungkin diusung pada Pilkada Jakarta dari partainya. Itu antara lain Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Tri Rismaharini, Andika Perkasa, dan Djarot Saiful Hidayat.
“Prinsipnya yang kami ingin utamakan adalah bagaimana sosok-sosok yang akan kami usung ini bisa menjawab tantangan-tantangan ke depan karena DKI Jakarta akan menjadi DK Jakarta," tuturnya.
"Masalah aglomerasi, masalah penganggaran yang baru, masalah prioritasnya sebagai Daerah Khusus Ibu Kota sudah tidak ada lagi, dan ini juga menjadi tantangan baru bagi pemimpinnya ke depan. Artinya, pemimpin-pemimpin yang kita cari benar-benar berpengalaman dan punya rekam jejak.”
Lebih lanjut, Chico menyampaikan bahwa kerja sama politik yang dilakukan PDI-P dengan Anies Baswedan sebagai hal yang dimungkinkan.
Sebab, kata dia, Anies Baswedan pernah bekerja sama dengan PDI-P saat mengantarkan Joko Widodo atau Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2014.
“Kalau kita bicara Anies Baswedan, PDI Perjuangan pernah kerja sama erat dengan Pak Anies, ketika Pak Anies waktu itu kalau tidak salah sebagai juru bicara pada masa kampanye Jokowi di periode pertama. Jadi, bukan hal yang baru,” ucap Chico.
Nasdem Singgung Barisan Sakit Hati
Sebelumnya Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya merespons soal ketertarikan PDI-Perjuangan dalam mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Ketertarikan itu disampaikan langsung oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Kondisi ini dinilai menarik, pasalnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, PDIP membangun koalisi dengan NasDem itu sendiri, Golkar dan Hanura dalam mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok - Djarot Syaiful Hidayat melawan Anies-Sandi dan AHY-Sylvi.
Dalam pertarungan, singkatnya pasangan koalisi PDIP dan NasDem tersebut berhasil melaju ke putaran ke dua melawan Anies-Sandi.
Namun, di putaran kedua, pasangan Ahok-Djarot kalah dari Anies-Sandi yang maju sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022.
Terkait dengan hal ini, Willy menyatakan, sejatinya politik itu dinamis, dan wajar saja jika yang dahulunya menjadi lawan di suatu periode menjadi kawan.
"Ya gapapa (PDIP dukung Anies sekarang), jangan lihat jadi diametralnya seperti itu. politik kita ini kan suatu hal yang cair, bahkan ndak jarang juga sesama barisan sakit hati bertemu, kan?" kata Willy seraya tertawa saat ditemui di NasDem Tower, Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Saat disinggung sikap NasDem terkait dengan hal tersebut, Willy menyatakan itu hal yang sah saja diutarakan oleh kader PDIP.
Pasalnya, di dalam persiapan kontestasi Pilkada kata dia, memiliki perbedaan cara berkomunikasi dengan persiapan Pilpres.
"Bedanya gini, (Pilkada) ini bukan menjadi dialog antara partai politik. Pilkada itu beda sama Pilpres itu beda. Pilkada itu yang menjadi episentrum itu si kandidat. itu bedanya," kata dia.
Sementara kalau di Pilpres kata Willy, yang lebih sering melakukan komunikasi dan berdialog adalah partai politik yang akan mengusung.
Sehingga, Willy menyatakan terkait dengan urusan Pilkada, partai termasuk NasDem akan lebih tenang, sementara calon kandidat yang membuka komunikasi.
Hal tersebut yang menurut Willy, tidak diketahui secara jauh oleh NasDem perihal bentuk komunikasi apa yang telah dilakukan oleh Anies Baswedan di beberapa partai.
"Karena kami (partai) mengurus (Pilkada ini), kamu bayangkan ini tidak tidur-tidur ini. 500 lebih kabupaten kota, 37 provinsi kali dua atau 3 kandidat aja kita apa enggak mabok?" kata Willy
"Jadi di dalam konteks Pilkada, partai menjadi tidak terlalu pro aktif karena semua orang datang, semua kita (partai politik) pertimbangkan, semua kita wawancarai," tukasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, buka suara soal nama Anies Baswedan dipertimbangkan partainya untuk diusung di Pilkada Jakarta 2024.
Baca juga: Anies Baswedan vs Ridwan Kamil Menguat di Pilgub Jakarta, PDIP Tertarik Gerindra Beri Rekomendasi
Puan tak berbicara banyak mengenai hal tersebut. Dia hanya menyebut bahwa Anies sosok yang menarik.
"Menarik juga Pak Anies," kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2024).
Dia juga enggan mengungkapkan apakah PDIP akan mengusung kader atau sosok eksternal di Pilkada Jakarta.
Ketua DPR RI ini menjelaskan PDIP akan realistis melihat situasi dan dinamis Pilkada serentak 2024.
"Ya harus realistis bagaimana melihat situasi di lapangan karena setiap daerah itu wilayahnya itu beda-beda, ini kira-kira peluangnya ada di wilayah mana," ujar Puan.
PKS dan Anies Sudah Bentuk Tim Relawan
Banyaknya figur yang disebut-sebut bakal maju di Pilgub Jakarta 2024 kian meruncing, nama sang petahana Anies Baswedan dipastikan siap bertarung.
Dengan majunya kembali Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024, Partai lawannya di Pilpres 2024 yakni Gerindra di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto menyiapkan 5 kandidat kuat untuk melawan.
Meski kalah di Pilpres 2024 namun Anies Baswedan masih dianggap magnet kuat bagi partai-partai untuk diusung di Pilgub Jakarta 2024.
Bahkan dorongan dari kerabat, relawan terus berdatangan untuk Anies Baswedan termasuk sahabatnya Refly Harun.
Namun, Anies meminta waktu untuk berpikir dan merenungkan kembali rencana maju sebagai Calon Gubernur Jakarta 2024.
Terlebih lagi di satu sisi, orang terdekatnya yakni Sudirman Said juga disebut-sebut sedang mengincar partai untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.
Bahkan sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan partainya tengah bimbang menentukan apakah akan mendukung Anies dan Sudirman Said di Pilgub Jakarta 2024.
DPP PKS juga sempat meminta Anies untuk tak maju lagi di Pilgub Jakarta 2024 dengan alasan levelnya sudah Pilpres.
Tapi belakangan, pengurus DPW PKS Jakarta membocorkan jika kini Anies Baswedan siap 100 persen bertarung di Pilgub Jakarta 2024.
Tak hanya itu sejauh ini PKS dan Anies sudah membentuk tim pemenangan.
Anies pun disebut sudah beberapa kali bertemu dengan jajaran DPW PKS Jakarta.
"Sudah sering bertemu dengan Pak Anies," ungkap Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jakarta Khoirudin, saat dikonfirmasi Tribunnews.com Minggu (2/6/2024).
Khoirudin mengungkapkan, pertemuan itu bahkan sudah sampai tahap membicarakan tim pemenangan Anies.
"Sudah bicara pembentukan tim pemenangan," ujarnya.
Sehingga menurutnya, Anies sudah siap jika diusung sebagai calon gubernur Jakarta oleh PKS.
Namun demikian, pihaknya kini tengah menanti keputusan DPP PKS apakah akan mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
"Pak Anies sudah siap 100 persen untuk maju pilkada Jakarta," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, DPP PKS disebut telah menerima usulan Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS Jakarta untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Gubernur.
Namun, secara mekanisme akhir masih akan dibahas di tingkat pusat sebelum diputuskan. Hal itu diungkapkan Ketua DPP PKS Bidang Humas Ahmad Mabruri.
"Iya betul DPTW Jakarta sudah memutuskan untuk mengusulkan Anies Baswedan sebagai Bacagub ke DPP. Selanjutnya ada mekanisme di internal. Jadi, kita tunggu keputusan DPP," ungkap Mabruri kepada wartawan, Jumat (24/5/2024).
Mabruri menambahkan PKS masih terus menggodok beberapa nama lain, termasuk kader dari internal untuk menjadi pemimpin di Jakarta.
"Pemilu kemarin kan Alhamdulillah PKS diamanahkan menjadi partai pemenang di Jakarta. Tentu ada harapan agar dapat mengajukan kadernya untuk mengisi kursi Gubernur Jakarta," ucap dia.(*)