“Orangtua itu tugasnya hanya mendoakan dan merestui,” katanya.
Singkat cerita, akhirnya Prabowo jadi berpasangan dengan Gibran dan memenangi Pilpres 2024 dari dua pesaingnya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Perubahan sikap PSI Sikap PSI pun berbeda sebelum dan sesudah putusan MA.
Pada 27 Maret 2024, Ketua DPP PSI William Aditya Sarana menyatakan pihaknya ingin mengusung Kaesang menjadi cagub pada Pilkada DKI Jakarta 2024.
Namun, dengan catatan syarat administratif Kaesang terpenuhi.
Akan tetapi, beberapa waktu lalu, Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman menyatakan, pihaknya dan Kaesang tak memiliki keterkaitan dengan putusan MA.
Alasannya, gugatan uji materi itu diajukan oleh Partai Garuda.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Raja Juli Antoni pun mengaku belum ada pembahasan di internal parpolnya apakah Kaesang bakal menjajaki Pilkada DKI Jakarta atau tidak.
“Belum (dibahas),” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/6/2024).
Namun, ia menyerahkan segala keputusan di tangan Kaesang dan parpol anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Tergantung Mas Kaesang dan KIM gimana baiknya,” imbuh dia.
Jokowi dan Gibran kompak
Jokowi dengan tegas mengatakan tidak akan meresturi putra sulungnya Gibran Rakabuming maju jadi capres atau cawapres 2024.
Menurut Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming yang kini menjabat Wali Kota Solo itu masih minim pengalaman untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2023.
Selain itu, Jokowi juga menyebut bahwa pencapresan Gibran akan melukasi hasil reformasi yang baru berusia seperempat abad tentang semangat anti-nepotisme.