TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak pernah berhenti mengganggu paket Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak di Pilgub Jatim.
PDIP ngotot menawarkan tiga kadernya menjadi pendamping Khofifah Indar Parawansa.
Tiga kader PDIP yang disodorkan ke Khofifah ialah Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin atau Mas Ipin, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Jatim, Samwil mengatakan, keinginan PDIP agar Khofifah menggandeng kadernya di Pilgub merupakan hal yang sulit.
Apalagi duet Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak merupakan pasangan petahana yang sudah lima tahun memimpin Jawa Timur.
Baca juga: Tak Sejalan PKB Usung Eks Ketua NU Marzuki Mustamar, Nasdem Ingin CLBK Khofifah PIlgub Jatim
Tak hanya itu, paket ini sudah mendapat dukungan dari berbagai parpol seperti PAN, Golkar, dan Demokrat.
Sehingga, Samwil menilai, keinginan PDIP untuk menyodorkan nama bacawagub bukan hal gampang.
"Tentu setiap partai ingin kadernya masuk di kekuasaan, namun hal tersebut tidak mudah," ujar Samwil saat dikonfirmasi dari Surabaya, Minggu (2/6/2024).
Menurut Samwil, keinginan parpol termasuk PDIP untuk menyodorkan kader di posisi bacawagub Khofifah memang hal yang wajar dan sah.
Samwil juga meyakini pasangan Khofifah-Emil sebagai paslon petahana Pilgub Jatim 2024.
Demokrat menegaskan tidak khawatir Khofifah akan meninggalkan Emil Dardak.
"Partai Demokrat, Golkar PAN, PPP sudah selesai mengusung petahana," ujar Samwil.
Sebelumnya Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Said Abdullah mengatakan, jika terbentuk, poros ini ibarat buah semangka yang tampilannya hijau tapi isinya berwarna merah.
"Kami berharap positioning PDI Perjuangan, kalau itu buah semangka akan lebih baik," kata Said pekan lalu.
Sinyal pendekatan PDIP kepada Khofifah memang sudah dilakukan sejak beberapa waktu terakhir.
Penjajakan komunikasi itu ditegaskan terus dilakukan, termasuk kepada partai politik yang telah lebih dulu memberikan dukungan kepada Khofifah.
Karena sejauh ini, Khofifah sudah mendapat dukungan dari Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat.
Apalagi PDIP tak memungkiri turut memiliki niat untuk menyodorkan posisi bakal calon wakil gubernur kepada Khofifah.
Hanya saja, Said menegaskan, untuk keinginan mengusulkan nama wakil, PDIP menyadari perlu duduk bareng.
"Kita akan duduk bersama supaya punya pandangan yang sama tentang Jawa Timur. Semoga ada tempat bagi PDI Perjuangan untuk bersama Mbak Khofifah," ujar Said yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan.
Penjajakan kepada Khofifah ini ditegaskan Said menjadi satu-satunya opsi yang saat ini dipikirkan oleh PDIP Jatim.
Tidak ada alternatif lain termasuk kepada PKB yang belakangan melempar wacana pembentukan poros baru penantang Khofifah.
Meski hampir pasti mendukung Khofifah, namun Said menegaskan tahapan untuk mengusung secara resmi masih relatif panjang.
"Usung mengusung nantilah," tandas politisi asal Sumenep Madura tersebut.
Gerindra Sebar Baliho
Kharisma Febriansyah menggeser posisi Emil Dardak mendampingi Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim.
Kharisma Febriansyah menjabat sebagai Sekretaris Gerindra Jawa Timur.
Gerindra telah memperkenalkan Kharisma Febriansyah sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Timur.
Baliho Khofifah Indar Parawansa - Kharisma Febriansyah juga telah terpasang diberbagai titik di Jatim.
Titik pemasangan baliho Khofifah Indar Parawansa - Kharisma Febriansyah berada di sekitar kawasan Mataraman.
Seperti di Ponorogo, Magetan hingga Ngawi.
Didominasi latar berwarna putih berbalut bendara merah putih, foto kedua tokoh terlihat berdampingan.
Lengkap dengan tulisan "Khofifah-Kharisma untuk Jawa Timur" yang terlihat menonjol.
Gerindra Jawa Timur mengetahui pemasangan baliho tersebut. Sekalipun, ide tersebut bukan berasal dari inisiatif pengurus.
"Ada aspirasi besar dari akar rumput agar Gerindra mencalonkan Kharisma sebagai Cawagub Jatim mendampingi Khofifah," kata Wakil Bendahara DPD Gerindra Jatim Dicanatta Santari di Surabaya, Rabu (29/5/2024).
Bagi Gerindra Jawa Timur, masukan tersebut merupakan aspirasi positif.
Apalagi, Kharisma memiliki kapabilitas sebagai tokoh selevel Jawa Timur.
"Infonya, beberapa dari teman-teman relawan Prabowo-Gibran yang turut berjuang di Pilpres 2024 turut menyampaikan aspirasi. Mereka berharap kader Gerindra menjadi wakil dari Khofifah," ujar Dicanatta Santari.
Hingga saat ini, Gerindra telah memutuskan untuk mengusung Khofifah sebagai Calon Gubernur Jawa Timur.
Namun untuk pendampingnya, partai berlambang kepala Garuda ini belum menentukan sikap.
"Saya kurang tahu perkara rekomendasi. Yang saya ketahui, ya rekomendasi sudah untuk Cagub Jatim ke Bu Khofifah," tuturnya.
Sementara, Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad atau Gus Sadad hingga saat ini masih menunggu arahan dari DPP.
Sekalipun Partai Golkar sebagai rekan koalisinya telah memutuskan mengusung Khofifah berpasangan dengan Emil Dardak, Gerindra tak ingin gegabah.
"Gerindra ini simple sebenarnya, kami sami'na waatho'na (mematuhi arahan DPP). Begitu kami ada perintah mengusung Pak Emil, kami it's oke, tidak ada masalah," tutur Gus Sadad.
Baginya, bukan tidak mungkin partainya ikut mengusung Emil Dardak yang kini berstatus sebagai petahana Wakil Gubernur, sekaligus Ketua DPD Demokrat Jatim tersebut.
"Kami tidak ada psychological barrier, tapi perintahnya sampai hari ini adalah mendukung Bu Khofifah sebagai Cagub Jatim," kata Wakil Ketua DPRD Jatim ini.
Perolehan Suara Jawa Timur
1. PKB 4.517.228 suara (27 kursi)
2. PDI-P 3.735.865 suara (21 kursi)
3. Partai Gerindra 3.589.052 suara (21 kursi)
4. Partai Golkar 2.314.685 suara (15 kursi)
5. Partai Demokrat 1.872.353 suara (11 kursi)
6. Partai Nasdem 1.820.211 suara (10 kursi)
7. PAN 1.319.563 suara (5 kursi)
8. PKS 1.307.657 suara (5 kursi)
9. PPP 978.008 suara (4 kursi)
10. PSI 551.051 suara. (1 kursi)
Berikut jadwal tahapan Pilkada 2024:
27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;
24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;
5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;
31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;
24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;
27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;
27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;
22 September 2024: Penetapan pasangan calon;
25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;
27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;
27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.