Sehingga aktivitas warga terganggu dan mengakibatkan kemacetan kurang lebih 10 km.
Tidak hanya itu, sejumlah rumah warga juga ikut terendam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo, Syamsul Bahri mengemu banjir terjadi dikarenakan Sungai Awo meluap.
"Iya, Sungai Awo melupa dan Bendungan Awo tidak bisa menampung debit air yang terlalu tinggi," ujarnya kepada Tribun-Timur.com.
Baca juga: Banjir Perlahan Surut, Satlantas Polres Wajo Lakukan Sistem Buka Tutup Jalur Wajo-Palopo Sulsel
Lanjut, kata dia beberapa warga pun di evakuasi.
"Kurang lebih 200 KK terdampak. Sebagian sudah kami evakuasi tapi beberapa juga masih bertahan di rumahnya," lanjut Syamsul Bahri.
Ia menegaskan pihaknya terus bersiaga di lokasi banjir, khususnya di Dua Kecamatan yakni Pitumpanua dan Keera.
"Dua lokasi yang banjir. Tapi kalau di Kecamatan Keera sudah surut. Tapi di Pitumpanua arus masih deras," tegasnya.
Untuk itu, ia meminta kepada warga agar kiranya tetap berhati-hati dan segera melaporkan apabila menemukan kendala lainnya.
"Kami minta warga segera melapor apabila ada kejadian yang tidak diinginkan dan tetap harus siaga sebab hujan masih turun hingga saat ini," tandasnya.(*)