TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo menyebut sebanyak 7.397 Kepala Keluarga (KK) atau 23.009 jiwa terdampak akibat banjir.
Banjir terjadi di dua kecamatan, yakni Kecamatan Keera dan Kecamatan Pitumpanua pada Jumat (3/5/2024) pukul 03.00 Wita.
Kepala BPBD Wajo, Syamsul Bahri mengatakan saat ini banjir sudah mulai surut.
"Kalau di Kecamatan Keera sudah surut. Begitupun di Kecamatan Pitumpanua hingga siang ini," ujarnya kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (4/5/2024).
Dari puluhan ribu warga terdampak, ada tiga kepala keluarga mengungsi.
Baca juga: Banjir di Pinrang Sulsel, 268 Warga Terdampak dan 10 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen
"Iya, ada tiga KK di Kecamatan Keera yang mengungsi ke rumah kerabatnya dikarenakan rumah dalam kondisi rusak berat," lanjutnya.
Selain itu, puluhan fasilitas umum lainnya juga ikut terdampak.
"Diantaranya, 17 unit sekolah, 11 masjid, 5 sarana kesehatan, 13 kantor pemerintah," ujarnya.
Adapula, area persawahan dan tambak yang terkena dampak dari kejadian ini.
"Sawah dengan luas 1.818,5 ha dan 205 ha tambak warga terendam," ungkapnya.
Menurut Syamsul, banjir di Kecamatan Keera dan Pitumpanua merupakan kejadian terparah selama 30 tahun terakhir.
"Banyak korban yang harus dievakuasi sementara peralatan dan personel tidak mencukupi," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Banjir bandang melanda beberapa wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (3/5/2024)
Salah satunya di Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, tepatnya di Kelurahan Benteng.
Akibatnya arus lalu lintas di poros Wajo-Palopo terputus.
Sehingga aktivitas warga terganggu dan mengakibatkan kemacetan kurang lebih 10 km.
Tidak hanya itu, sejumlah rumah warga juga ikut terendam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo, Syamsul Bahri mengemu banjir terjadi dikarenakan Sungai Awo meluap.
"Iya, Sungai Awo melupa dan Bendungan Awo tidak bisa menampung debit air yang terlalu tinggi," ujarnya kepada Tribun-Timur.com.
Baca juga: Banjir Perlahan Surut, Satlantas Polres Wajo Lakukan Sistem Buka Tutup Jalur Wajo-Palopo Sulsel
Lanjut, kata dia beberapa warga pun di evakuasi.
"Kurang lebih 200 KK terdampak. Sebagian sudah kami evakuasi tapi beberapa juga masih bertahan di rumahnya," lanjut Syamsul Bahri.
Ia menegaskan pihaknya terus bersiaga di lokasi banjir, khususnya di Dua Kecamatan yakni Pitumpanua dan Keera.
"Dua lokasi yang banjir. Tapi kalau di Kecamatan Keera sudah surut. Tapi di Pitumpanua arus masih deras," tegasnya.
Untuk itu, ia meminta kepada warga agar kiranya tetap berhati-hati dan segera melaporkan apabila menemukan kendala lainnya.
"Kami minta warga segera melapor apabila ada kejadian yang tidak diinginkan dan tetap harus siaga sebab hujan masih turun hingga saat ini," tandasnya.(*)