Oleh: Muh Iqbal Latief
Dosen Sosiologi FISIP /Kapuslit Opini Publik LPPM Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM - Masa penantian calon Gubernur/wakil Gubernur (Pilgub) Sulsel periode 2024-2029, makin mepet (pendek) waktunya.
Calon yang akan menggunakan jalur perseorangan, harus menyiapkan diri sejak 5 Mei 2024 sampai 19 Agustus 2024 untuk proses pemenuhan dukungan pasangan calon perseorangan (sesuai PKPU No.2 than 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pilkada 2024).
Syarat dukungan perseorangan Pilgub Sulsel juga tidak sedikit, kurang lebih 500.294 pemilih (dari hasil DPT Pemilu 2024 sebanyak 6.670.582 pemilih di Sulsel) dan harus tersebar di minimal 13 kabupaten/kota.
Pemanfaatan jalur perseorangan selain jalur partai politik (Parpol) pada Pilgub Sulsel, bukanlah hal baru.
Pada Pilgub 2018 yang lalu, dari 4 (empat) Paslon yang ditetapkan ada 1 (satu) dari jalur perseorangan.
Namun yang meringankan, jumlah syarat dukungan perseorangan Pilgub Sulsel 2024 ini jauh lebih sedikit dibanding Pilgub 2018 sebesar kurang lebih 750.000 pemilih.
Selain itu, mekanisme verifikasinya juga lebih mudah dan murah pada Pilgub 2024 karena berbasis teknologi informasi (verifikasi on line) dan tidak lagi secara manual sebagaimana Pilgub 2018 lalu.
Namun yang harus diperhatikan, dukungan yang diberikan berasal pemilih yang sudah terdaftar pada DPT Pemilu 2024.
Jadi bagi calon Gubernur/Wakil Gubernur Sulsel, yang pesimis mendapatkan dukungan Parpol maka bolehlah menggunakan jalur perseorangan ini.
Dalam sejarah jalur perseorangan pada Pilkada di Sulsel, ada juga yang sukses seperti halnya Adnan Purichta Ichsan di Gowa pada periode pertama.
Begitu juga Nurdin Abdullah pada periode kedua di Bantaeng Tidak dapat dipungkiri, perjuangan lewat jalur perseorangan lebih berat dan memerlukan kesiapan yang paripurna.
Tapi, jalur perseorangan (independen) tetap menjadi alternatif, agar kontestasi Pilgub Sulsel diiikuti banyak kandidat.
Calon Paling Berpeluang
Bagi kandidat yang menggunakan dukungan jalur Parpol, maka pendaftaran pasangan calon dimulai 27 sampai 29 Agustus 2024.
Artinya masih tersisa waktu lebih kurang 3 (tiga) bulan untuk berburu calon Parpol pengusung.
Sebab syarat untuk menjadi calon gubernur Sulsel, paling tidak didukung oleh 17 kursi DPRD Sulsel.
Hanya satu Parpol yang mampu mengusung calonnya sendiri tanpa berkoalisi yaitu Partai Nasdem yang meraup 17 kursi di DPRD Sulsel 2024-2029.
Parpol pengusung lain, harus berkoalisi untuk menggenapkan dukungannya, semisal Parpol Golkar (14 kursi), Gerindra (13 kursi), PKB (8 kursi), Demokrat dan PKS (masing-masing 7 kursi), PDIP (6 kursi), PAN (4 kursi) dan Hanura (1 kursi).
Konfigurasi koalisi, sangat banyak ditentukan oleh figur yang akan diusung.
Tapi siapakah kandidat Gubernur Sulsel 2024 yang paling berpeluang ?
Tanya ini tentu memerlukan analisis yang komprehensif, tidak hanya terkait rekam jejak, prestasi dan reputasi, moralitas dan integritas (tidak pernah punya masalah hukum yang serius seperti korupsi), tetapi yang terpenting adalah memiliki kemampuan kepemimpinan yang teruji dan paham tentang birokrasi.
Agak sulit kita membayangkan, jika Gubernur Sulsel periode 2024-2029, tidak paham tentang budaya birokrasi dan tahunya hanya mutasi pegawai (bahkan banyak yang di non-job kan) sehingga menimbulkan masalah pada moralitas kerja birokrasi.
Calon Gubernur Sulsel 2024, juga adalah figur yang berjejaring dan punya kemampuan lobi nasional dan internasional.
Tentu figur tersebut, juga sangat paham dengan masalah sosial.
Ekonomi, politik dan budaya di Sulsel yang selama ini belum diselesaikan dengan baik.
Untuk menjawab masalah ini, maka figur seperti Komjen Dr.H. Fadil Imran, Dr. Bahtiar Baharuddin (PJ Gubernur Sulsel), Dani Pomanto (Walikota Makassar).
Rusdi Masse (Ketua Nasdem Sulsel), Andi Iwan Darmawan Aras (Ketua Gerindra Sulsel), dan Dr. Taufan Pawe SH.MH (Ketua Golkar Sulsel) adalah calon yang paling berpeluang setidaknya tercermin pada opini yang terbangun di publik.
Figur-figur muda seperti Dr. Adnan Purichta Ichsan, Indah Putri Indriani, Fatmawati Rusdi, termasuk Andi Sudirman Sulaiman dan tokoh muda lainnya, juga perlu diperhitungkan mengingat jumlah pemilih milenilai dan gen-Z di Sulsel cukup dominan.
Tetapi yang berpeluang adalah sosok yang mendapat restu dari pusat (dari Jakarta), dan tentu harapan publik semoga makin banyak saja orang Sulsel yang berkarir di pusat mau menjadi kandidat Gubernur Sulsel 2024/2029.