TRIBUN-TIMUR.COM -- Terungkap alasan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar belum mengeluarkan jadwal musyawarah daerah di Sulawesi Selatan.
M Taufan Pawe genap lima tahun memimpin beringin rindang Sulsel sejak Jumat (8/8/2025) kemarin.
Sejauh ini DPP sudah menggelar musda di 5 provinsi.
Namun Sulsel belum diberi jadwal.
DPP Golkar ternyata ingin musda berakhir aklamasi.
Tidak boleh ada perpecahan antara kubu Munafri Arifuddin, Ilham Arief Sirajuddin, ataupun Adnan Purichta Ichsan.
Demikian disampaikan Ketua Pemenangan Pemilu Golkar DPP Golkar wilayah Sulawesi Muhidin M Said.
"Kami di DPP Golkar meyakini, kesolidan kader Golkar di Sulsel dipastikan terganggu. Dan jika terganggu, Golkar Sulsel tidak solid seperti kemarin, maka Golkar Sulsel diyakini di Pemilu 2029, Golkar Sulsel kembali akan kalah seperti di Pemilu kemarin, kalah sama partai yang masih tergolong muda, Partai Nasdem,” kata Muhidin M Said dalam rilis yang diterima Tribun Timur Selasa (12/8/2025).
Menurut Muhidin, DPP Golkar selalu mengingat para calon ketua itu ketika mereka datang ke DPP, pertarungan mereka bukan di Musda Golkar, tapi di Pemilu 2029 melawan Rusdi Masse, Nasdem, dan Andi Iwan Aras, Gerindra.
Muhidn M Said meyakini, Gerindra di Pemilu 2029 pasti akan bertarung keras untuk memenangkan Pemilu dan Gerindra punya modal dan kekuatan besar untuk itu.
Saat ditanya ke Muhidin M Said, bagaimana jkalau ketiganya, Appi, Ilham, dan Adnan, tetap ngotot?
Jawaban Muhidin M Said, “Golkar Sulsel sesungguhnya punya punya banyak kader yang sudah matang untuk jadi Ketua Golkar Sulsel, seperti Andi Kaswadi Razak di Soppeng, Andi Fashar M Padjalangi, Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari, Supriansa Mannahawu, Rahman Pina, dan banyak lagi.
"Kemarin kami di DPP Golkar, mulai memikirkan kader kami seperti Andi Ina Kartika Sari dan Supriansa, jadi opsi atau alternati kami di DPP jika Appi, Aco dan Adnan tetap ngotot tidak mau kompromi," tegas Muhidin yang mengaku kalau Golkar sangat terbebani kekalahan Golkar Sulsel dari Nasdem di Pemilu 2024.
Sejauh ini 5 DPD I provinsi lainnya sudah memilih ketua.
Bahlil Lahadalia turun langsung membuka musda di 5 provinsi tersebut.