Mereka bertugas di kelurahan Pattingalloang. Wilayah kerja mereka ini dibagi seksi kebersihan di kantor kecamatan.
Secara terpisah, Muhammad Asrul, rider Fukuda, pengangkut bak sampah, mengaku tugas mereka ini nyaris tak ada libur.
"Hari Kamis, 2 Syawal kami tetap bekerja," ujar Asrul saat ditemui di samping kantor Kelurahan Gusung, sekitar 50 meter dari Pintu II Pelabuhan Rakyat Paotere.
Asrul menyebut, di kecamatan Ujung Tanah ada sekitar 80 unit motor pengangkut sampah, dan 100 tenaga penyapu jalan.
Pemerintah Kota Makassar memberi mereka honor Rp 2,6 juta sebulan, di luar bonus.
Asrul mengaku bersyukur, di malam ke-20 Ramadan lalu, mereka mendapat 10 kg beras dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Makassar.
"Alhamdulillah, semoga Ramadan nanti kami bisa dapat 10 Kg lagi. Karena Ramanda tahun lalu (1444 H), satu karung (10 kg) dibagi dua petugas," ujar Asrul.
Haji Ilyas, Diana Mutiara, Wahdah dan Asrul adalah empat dari sekitar 190 tenaga kebersihan di Kecamatan Ujung Tanah.
Sampah kumpulan Asrul dan rekannya lalu dibawa ke tempat pembuangan sementara (TPS) di sebelah barat komplek TNI Angkatan Laut, di perbatasan kecamatan Wajo dan Ujung Tanah.
Sampah di TPS ini lalu diangkut truk sampah ke TPA Antang, sekitar 20 km sebelah selatan Ujung Tanah.
Kecamatan di pesisir utara ibu kota provinsi ini bertanggungjawab atas
4,40 km⊃2; luas kecamatan ini.
Luas ini dengan 2,50 persen dari luas Kota Makassar.
Ujung Tanah satu dari 14 kecamatan di Makassar.
Rerata tiap kecamatan ada 180 -200 tenaga kebersihan, tergantung luas wilayah kerjanya.
Kecamatan Tamalate, misalnya ada 260 tenaga kebersihan. Luasnya 20,21 km2, kecamatan terluas di Makassar. Luas ini setara dengan 11,50 persen dari total luas Kota Makassar