TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- "Hajjii, minal aidin wal faizin dulu," ujar perempuan penyapu jalan, kepada lelaki pengendara motor bak sampah, di Jl Barukang Utara, Kelurahan Gusung, Ujung Tanah, Makassar, Sabtu (13/4/2024) pukul 06.48 Wita.
"Ndak mauja kalo tidak ada pa'lapana (saya tak mau salaman kalau tak ada amplop pelapisnya)," respon si lelaki dari jok motor fukudanya.
Keduanya lantas tertawa.
Dialog pagi 4 Syawal 1445 Hijriyah inu berlanjut.
Mereka saling menanyakan kabar, setelah tiga hari libur Lebaran.
"Dimanaki shalat Idul Fitri," tanya si wanita, sambil memegang gagang sapu lidi dan sodokan plastik sampah.
Tak lama kemudian, seorang wanita penyapu lebih muda bergabung.
Wanita berjilbab itu menyeberang jalan untuk menyalami lelaki.
Si wanita penyapu kedua ini, tidak menyalami sejawat wanitanya.
Sepertinya keduanya sudah bersalaman saat bertemu di perempatan Jalan Barukang dan Jl Sabutung, sekitar 150 meter dari tempat pertemuan ketiganya.
Tribun pun coba menanyakan identitas tenaga kebersihan level kecamatan di ujung utara Kota Makassar ini.
Si lelaki bernama Haji Ilyas.
Baca juga: DLH Bone Geram! Sampah Selalu Disorot, Apa Kabar Warga Sudah Buang Sampah pada Tempatnya Tidak?
"Umur saya 70 tahunmi. Alhamdulillah, sudah 10 tahun jadi pengangkut sampah," ujar warga Lorong Jl Sabutung ini.
Si wanita penyapu bertama Diana Mutiara. Dia janda lelaki Usman, warga Pulau Laiya, dan kini menetap di Jl Barukang 3, samping Jalan Tol Reformasi.
Sedangkan wanita penyapu kedua, bernama Wahdah.
Ketiganya mengaku bekerja setiap hari, mulai pukul 05.30 Wita.