Tribun RT RW

Apa Saja 7 Program MULIA Appi-Aliyah untuk Warga Makassar? Pak RT Wajib Kawal

Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lurah Pa’batang, Bahtiar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -  Jelang pelaksanaan Pemilu RT/RW, Lurah Pa’batang, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Bahtiar, menegaskan bahwa siapapun yang terpilih sebagai Ketua RT harus siap menjalankan amanah besar, mengawal dan menyukseskan program strategis MULIA yang menjadi prioritas Pemerintah Kota Makassar lima tahun ke depan.

“RT bukan hanya pengurus wilayah, mereka adalah pelaksana langsung program Pak Wali. Siapapun yang terpilih, wajib memahami dan menjalankan visi pembangunan yang dicanangkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota,” tegas Bahtiar, Senin (11/8).

Pemilihan RT di Pa’batang akan dilaksanakan secara demokratis dengan sistem satu kepala keluarga (KK) satu suara. 

Langkah ini diyakini akan memperkuat legitimasi dan kualitas pemimpin lorong.

Bahtiar menyebut, pemilihan kali ini harus menghasilkan figur-figur yang bukan hanya populer, tapi juga punya integritas, paham tanggung jawab, dan siap bekerja mendampingi warga.

“Kami ingin RT yang bukan sekadar menjabat, tapi hadir sebagai pelayan masyarakat dan penggerak perubahan. Tidak bisa lagi pasif atau sekadar simbol,” ujarnya.

Lurah Bahtiar menekankan, RT terpilih nantinya akan memegang peran penting dalam mengimplementasikan tujuh program unggulan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, yang dikenal dengan nama Program MULIA (Makassar Unggul dan Inklusif untuk Semua).

Adapun tujuh program tersebut meliputi, Gratis Seragam Sekolah, Gratis Iuran Sampah, Gratis Pemasangan Instalasi Air Bersih, Pembangunan Stadion Bertaraf Internasional, Program Jaminan Sosial MULIA Berjasa, Peluncuran Mulia Super Apps, Pendirian Mulia Creative Hub. 

“RT adalah perpanjangan tangan Pemkot. Mereka harus paham substansi program, mengedukasi warga, dan memastikan program ini sampai ke masyarakat, khususnya yang paling membutuhkan,” ujar Bahtiar.

Lurah Bahtiar juga mengingatkan bahwa RT ke depan tidak cukup hanya mengurus administrasi atau laporan bulanan.

RT harus proaktif mendengar aspirasi warga, menindaklanjuti persoalan lingkungan, dan mengupayakan sinergi antara warga dengan kelurahan.

“Kami ingin RT yang tanggap. Saat ada program air bersih gratis misalnya, mereka harus tahu siapa warganya yang belum punya akses. Begitu juga dengan bantuan sosial atau kebersihan lingkungan,” tegasnya.

Bahtiar optimis, dengan pemimpin lingkungan yang aktif dan berdedikasi, seluruh program pembangunan yang dirancang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Makassar 2025–2030 dapat berjalan dengan maksimal.

“RT adalah ujung tombak. Jika mereka kuat, maka lorong akan kuat. Dan jika lorong-lorong kuat, maka Kota Makassar akan maju bersama,” pungkasnya.(*)

Berita Terkini