Idul Fitri

Bacaan Niat Salat Idul Fitri Lengkap Terjemahan dan Artinya, Beda Niat untuk Imam dan Makmum

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Niat salat Idul Fitri untuk imam dan makmum berbeda.

Oleh karena itu pelaksanaan salat dihadiri oleh semua orang Muslim tua, muda, dewasa, anak-anak, laki-laki dan perempuan, bahkan mereka yang pada saat itu terhalang untuk mengerjakan salat, yaitu perempuan yang sedang haid, juga diperintahkan oleh Nabi saw. supaya menghadirinya.

Hanya saja mereka tidak ikut salat dan tidak masuk ke dalam shaf salat, namun ikut mendengarkan pesan-pesan Idul Fitri yang disampaikan oleh khatib:

عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَاْلأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلاَةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ إِحْدَانَا لاَ يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ قَالَ لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا. [رواه الجماعة واللفظ لمسلم]

“Diriwayatkan dari Ummu ‘Athiyyah bahwa ia berkata: Rasulullah saw memerintahkan kami supaya menyuruh mereka keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adlha: yaitu semua gadis remaja, wanita sedang haid dan wanita pingitan. Adapun wanita-wanita sedang haid supaya tidak memasuki lapangan tempat salat, tetapi menyaksikan kebaikan hari raya itu dan panggilan kaum Muslimin. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana salah seorang kami yang tidak mempunyai baju jilbab? Rasulullah menjawab: Hendaklah temannya meminjaminya baju kurungnya.” [HR. al-Jama‘ah, lafal dari Muslim].

6. Pulang melalui jalan lain

Sunnah lainnya dalam prosesi salat Idul Fitri ialah pulang melalui jalan yang berbeda dengan saat berangkat menuju lapangan.

Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Saw:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا خَرَجَ إِلَى الْعِيدِ رَجَعَ فِي غَيْرِ الطَّرِيقِ الَّذِي أَخَذَ فِيهِ. [رواه ابن ماجه]

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. apabila keluar pergi salat Id, beliau kembali dengan melalui jalan lain dari yang dilaluinya ketika pergi.” [HR. Ibnu Majah].

7. Perbanyak silaturahim

Pada hari raya ini simpul silaturahmi semestinya diuraikan dan kesalahpahaman serta permusuhan semestinya diakhiri.

Tidak layak bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya seiman, apalagi kerabat dekatnya. Rasulullah Saw mengatakan:

تُفتَحُ أبوابُ الجنَّةِ يومَ الاثنينِ و الخميسِ، فيغفرُ اللهُ عزَّ وجلَّ لِكلِّ عبدٍ لا يُشرِكُ باللهِ شيئًا، إلَّا رجلًا كانَ بينَه وبينَ أخيهِ شحناء، فيقول: أنظروا هذينِ حتَّى يصطلحا، أنظِروا هذينِ حتَّى يصطلِحا ،أنظِروا هذينِ حتَّى يصطلِحا (‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏

“Pintu jannah dibuka pada hari Senin dan Kamis, dan kemudian setiap hamba (Allah) diberikan pengampunan jika dia tidak menyekutukan Allah dalam ibadah. Tetapi orang yang di dalam hatinya ada dendam terhadap saudaranya (Muslim), mereka tidak akan dimaafkan dan mengenai mereka akan dikatakan dua kali: Tangguhkan pengampunan pada dua orang ini sampai keduanya berdamai, tangguhkan pengampunan pada dua orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim).

Makna tradisi makan

Idulfitri adalah hari raya bagi umat Islam setelah berpuasa selama satu bulan. Di hari tersebut, umat Islam melaksanakan sholat Id dua rakaat.

Sebelum melaksanakan sholat Id, umat Islam disunnahkan untuk makan terlebih dahulu. Selain itu, terdapat pula amalan-amalan sebelum dan sesudah sholat Id yang dianjurkan.

Sunnah makan sebelum salat id Idulfitri

Disunnahkan bagi umat Islam untuk makan sekedarnya terlebih dahulu sebelum berangkat sholat Id.

Menurut buku "Menuntaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan" oleh Abu Maryam, diutamakan makan kurma dengan jumlah ganjil.

Rasulullah SAW memakan beberapa butir kurma sebelum berangkat sholat Id. Hal ini dikatakan Anas bin Malik dalam sebuah hadits:

عَنْ أَنَسٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ

Artinya: Dari Anas bin Malik RA berkata, "Rasulullah tidak berangkat pada Idul Fitri hingga beliau memakan beberapa kurma. (HR. Bukhari)

Hal ini dilakukan agar umat Islam tahu hari itu adalah Idul Fitri dan puasa tidak lagi wajib.

Dalam kitab Faidlul Qadir, diriwayatkan Rasulullah SAW memakan tujuh butir kurma sebelum salat id.

Menurutnya, hal ini dilakukan untuk memaklumkan keharaman berbuka sebelum sholat Idul Fitri.

Sebab, sebelumnya pada masa-masa awal Islam, diharamkan makan sebelum salat id

Mengutip NU Online, dipilihnya kurma sebagai makanan sebelum sholat Id adalah karena rasa manisnya yang bisa menguatkan pandangan.

Sebab sebelumnya, pandangan itu dilemahkan oleh puasa selama satu bulan.

Sebab itu, para ulama mengatakan disunnahkan memakan kurma. Jika tidak ada kurma, maka bisa diganti dengan makanan manis lainnya.

Apabila sebelum keluar rumah tidak sempat, maka disunnahkan untuk memakannya ketika dalam perjalanan atau setelah sampai di tempat sholat.

Dalam Al-Umm, Imam Syafii menetapkan makruh hukumnya meninggalkan kesunnahan ini.

Perlu diketahui, minum dalam hal ini sama dihukumi dengan makan. (*)

Berita Terkini