Kendati demikian, Hendrawan meminta informasi itu lebih detail dan diperiksa kembali kepada Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.
Kompas.com sudah berupaya menghubungi Hasto, tetapi belum ada respons.
Hendrawan berharap, Megawati dan JK membahas tentang persoalan bangsa dan negara, jika memang betul kedua tokoh itu bertemu.
"Jika benar bertemu, tentu yang dibahas masalah-masalah aktual terpenting," ujar anggota DPR Fraksi PDI-P ini.
Hingga berita ini dimuat, pertemuan JK dan Megawati belum juga terlaksana.
Megawati berada di barisan partai politik pengusung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ada empat partai politik pengusung Ganjar-Mahfud, yakni PDI-P, PPP, Perindo dan Hanura.
Sementara itu, JK berada pada barisan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Adapun Paslon nomor urut 1 diusung oleh Partai Nasdem, PKS dan PKB.
JK pun membalas pertanyaan Idrus Marham.
JK juga menegaskan rencana pertemuannya dengan mantan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dalam kapasitas pribadi, bukan atas nama Golkar
Jusuf Kalla menegaskan tidak pernah membawa-bawa nama Golkar dalam rencana pertemuannya dengan Megawati.
Hal itu disampaikan Jusuf Kalla menanggapi balik pernyataan senior Golkar Idrus Marham.
Idrum Marham sebelumnya meminta Jusuf Kalla tidak mengatasnamakan Golkar jika bertemu Megawati.
Menangapi hal tersebut, JK menegaskan dia tidak akan membawa nama institusi mana pun dalam rencana pertemuan tersebut namun nama diri pribadi sebagai seorang Jusuf Kalla.