TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Dua hari pulang kampung, elektabilias Jenderal Asal Makassar Komjen Fadil Imran menembus empat besar jelang Pilgub Sulsel 2024.
Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan Polri itu pulang kampung ke Sulsel pada Senin (4/3/2024) hingga Selasa (5/3/2024).
Komjen Fadil Imran berkeliling Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, dan Maros.
Kunjungan Fadil Imran ke kampung halaman sejatinya dalam rangka tugas kepolisian, tidak berkaitan politik praktis.
Ia mendatangi Polres Maros dan Polres Takalar serta ziarah kubur ke makam ibu kandung dan keluarga besarnya.
Meski tak pernah berbicara soal politik, sejumlah partai politik mulai melirik figur Fadil Imran sebagai Calon Gubernur Sulsel di Pilgub Sulsel 2024.
Dua partai yang melirik Fadil Imran yakni PPP dan PAN.
Ketua DPW Partai Amanat Nasional Sulawesi Selatan (PAN Sulsel) Ashabul Kahfi menilai Komisaris Jenderal Fadil Imran layak untuk menjadi calon Gubernur Sulsel di Pilgub Sulsel 2024.
Ashabul Kahfi menilai, Fadil Imran salah satu putra terbaik Sulsel di level nasional.
Baca juga: Pasha Ungu Lolos ke Senayan, Intip Gajinya Jadi Anggota DPR RI Setelah Dilantik
"Pak Fadil Imran ini salah satu tokoh yang berprestasi di luar Sulsel, saya pikir beliau punya peluang (maju caon Gubernur Sulsel)," kata Ashabul Kahfi Djamal saat dihubungi Tribun-Timur.com Selasa (5/3/2024).
Ashabul Kahfi mengatakan, setiap putra daerah harus diberi ruang dan dukungan seluas-luasnya jika dia ingin membangun kampung halamannya.
"Saya pikir semua putra daerah yang ingin membangun kampung halaman harus diapresiasi dan diberi kesempatan. Lebih banyak lebih baik, agar masyarakat Sulsel punya banyak pilihan," kata Ashabul Kahfi.
Fadil Imran punya kedekatan dengan PAN.
Dua keluarga Fadil Imran adalah kader partai besutan Zulkifli Hasan.
Baca juga: Sosok Caleg Berharta Rp149 Miliar Lolos DPRD Sulsel, Bandingkan Gajinya Kelak di Parlemen
Farah Puteri Nahlia, putri Fadil Imran, adalah anggota DPR RI Fraksi PAN.
Ia hampir pasti melenggang periode kedua Senayan dari Dapil Jawa Barat IX di Pemilu 2024.
Adapun Sitti Husniah Talenrang, adik kandung Fadil Imran, adalah Ketua DPD PAN Gowa sekaligus anggota DPRD Sulsel.
Sitti Husniah Talenrang hampir pasti melenggang ke DPRD Sulsel mewakili PAN.
Elektabilitas Fadil Imran Masuk Empat Besar
Nama Komjen Fadil Imran mencuat dalam survei Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Cagub Sulsel) 2024.
Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Archi, mantan Kapolda Metro Jaya tersebut menduduki peringkat keempat.
Angka elektabilitas Fadil Imran mencapai 10.10 persen.
Dari 12 nama yang mencuat dalam survei, elektabilitas Fadil Imran mengalami peningkatan yang signifikan.
Bahkan, elektabilitasnya berhasil mengungguli mantan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman, yang hanya meraih 7.06 persen.
Peringkat ketujuh dalam survei tersebut diduduki oleh Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel, Rusdi Masse Mappasessu,
Rusdi Masse elektabilitasnya sebesar 7.32 persen.
Komjen Fadil Imran adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 27 Maret 2023.
Saat ini Fadil Imran menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.
Kakak kandung Ketua PAN Gowa Husniah Talenrang itu lahir di Makassar pada 14 Agustus 1968.
Komjen Pol Fadil Imran memiliki hubungan kekerabatan dengan Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi.
Keduanya memiliki hubungan kekerabatan yang menambah dimensi menarik di tengah menyambut kontestasi Pilkada 2024.
Bahkan, belum lama ini Andi Rian Ryacudu Djajadi (55) bertemu Fadil Imran (55).
Andi Rian adalah Kapolda Sulsel setelah mejabat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan.
Sementara Fadil Imran merupakan mantan Kapolda Metro Jaya.
Ada fakta baru soal hubungan Andi Rian dan Fadil Imran.
Andi Rian dan Fadil Imran sama-sama lulusan Akpol 1991. Tahun kelahiran juga sama.
Kesamaan lain dua perwira tinggi Polri ini yakni tempat, bulan, dan tahun kelahiran.
Irjen Andi Rian lahir di Kota Makassar pada 25 Agustus 1968 silam.
Komjen Fadil Imran juga lahir di Makassar pada 14 Agustus 1968 lalu.
Dua jenderal polisi asal Makassar ini bertemu di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar belum lama ini.
Fadil Imran memakai baju kasual.
Kemeja putih dipadu celana jeans biru dan jaket abu-abu.
Nama Komjen Fadil Imran ini ramai dibicarakan sebagai calon Gubernur Sulsel pada Pilgub 2024.
Bahkan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah terang-terangan melirik Fadil Imran.
Setelah PPP, PAN juga memberikan sinyal dukungan.
Dengan begitu, praktis Fadil Imran berpeluang besar jadi penantang Andi Sudirman di Pilgub Sulsel.
Survei Terbaru Elektabilitas Cagub Sulsel Versi Archi: Mentan Amran, NH, Adnan, Komjen Fadil Imran Masuk Empat Besar
Lembaga survei Archi merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas Calon Gubernur (Cagub) Sulsel.
Hasil survei Archi dilakukan di Masagena Coffee, Jl Bau Mangga, Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar pada Kamis (7/3/2024) sore.
Dalam survei tersebut, responden diajukan 12 nama Cagub Sulsel 2024.
Dari 12 nama yang disodorkan, terdiri dari wajah lama dan wajah baru.
Hasilnya menunjukkan bahwa Andi Amran Sulaiman, Nurdin Halid (NH), Adnan Purichta Iksan, dan Fadil Imran berhasil masuk dalam empat besar preferensi responden.
Meskipun survei ini memberikan gambaran awal, tetapi dinamika politik Sulsel masih terus berkembang dan dapat mengubah perhitungan elektabilitas kedepannya.
Survei Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menempati urutan pertama dengan elektabilitas 18.39 persen.
Sedangkan, Waketum DPP Golkar Nurdin Halid menempati posisi kedua dengan elektabilitas 13.98 persen.
Adapun elektabilitas Bupati Gowa Adnan Purichta Iksan 11.21 persen.
Wajah baru, Fadil Imran menempati posisi keempat dengan elektabilitas 10.10 persen.
Fadil Imran adalah seorang perwira tinggi Polri yang menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.
Fadil Imran adalah seorang jenderal bintang tiga lulusan Akpol 1991, pernah menjabat Kapolda Metro Jaya.
Peringkat kelima ditempati mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
Elektabilitas IAS mencapai 8.48 persen.
Posisi keenam ditempati Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Danny Pomanto memiliki elektabilitas versi Archi berada di angka 8.01 persen.
Tak ketinggalan, Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu (RMS).
Elektabilitas Rusdi Masse berada di angka 7.32 persen.
Posisi kedelapan, mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dengan elektabilitas 7.06 persen.
Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) menempati posisi kesembilan.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu elektabilitasnya berada di angka 5.8 persen.
Kesepuluh Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mencapai 4.00 persen.
Kesebelas ada Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani 3.82 persen.
Keduabelas ditempati Andi Muhammad Bau Sawa dengan elektabilitas 3.34 persen.
Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki alias AM Bau Sawa Mappanyukki adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI-AD.
Terakhir menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin.
Pangkat terakhir, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI.
Direktur Eksekutif ARCHI Mukhradis Hadi Kusuma menyebutkan, survei dilakukan selama enam hari dari Jumat 1 Maret 2024 sampai Rabu 6 Maret 2024.
Responden berjumlah 400 orang dari 24 kabupaten/kota.
Metode pengambilan data by telesurvey.
Target populasi survei ini adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dan sudah menikah.
"Dalam metode survei, kita menggunakan metode stratified multistage random sampling. Margin of error 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," kata Mukhradis Hadi Kusuma.
Metode stratified multistage random sampling adalah pengambilan sampel acak bertingkat bertingkat.
Dalam pengambilan dan penentuan sampel dibagi menjadi empat bagian.
Pertama, populasi pemilih nasional dikelompokkan menurut provinsi (stratifikasi).
Kedua, populasi pemilih provinsi dikelompokkan menurut kabupaten/kota.
"Dua kecamatan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional. Lalu tiga desa dan kelurahan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional disetiap kecamatan," ujarnya.
Terakhir, setiap responden dipilih secara acak berdasarkan tempat pemungutan suara (TPS) di desa dan kelurahan yang terpilih.
TPS genap untuk responden laki-laki dan TPS ganjil untuk responden perempuan.
Identitas responden dalam survei Archi, tercatat jenis kelamin laki-laki 50.07 persen dan perempuan 49.93 persen.
Rentang usia dari 17-25 tahun sebanyak 17.73 persen.
Usia 25 sampai 39 tahun sebanyak 52.61 persen.
Usia 39 sampai 55 tahun 26.61 persen dan usia 50 ke atas 3.05 persen.
Identitas responden kategori pekerjaan, tidak dan belum bekerja 3.42 persen, ibu rumah tangga 22.97, pelajar dan mahasiswa 19.34.
Wiraswasta 30.44, pegawai kontrak/honor 10.44, karyawan swasta/BUMN 8.59,
Pegawai Negeri Sipil (PNS) 4.44, dan TNI/Polri 0.27.
Sedangkan identitas responden terkait pendidikan terakhir, di antaranya tidak bersekolah/tidak tamat SD 0.62, SD (sederajat) 0.94.
Kategori lulusan SMP (sederajat) 5.14, SMA (Sederajat) 61.3, D/D2/D3 11.37, Si/D4 20.3, S2 0.59, dan S3 berada di angka O.03 persen.
Adapun identitas responden terkait agama melibatkan penganut Islam 88.31, Kristen Katolik 4.44, Kristen Protestan 4.68, Budha 0.24,
Hindu 2.27, dan Khonghucu 0.05 persen