4. Membayar Hutang Puasa
Menjelang puasa Ramadan, umat muslim dianjurkan untuk segera melunasi hutang puasa yang pernah ditinggalkan karena udzur.
Dalam hal ini, hukum membayar utang puasa Ramadan adalah wajib.
Jangan sampai ketika memasuki bulan Ramadan, kita masih memiliki hutang dengan Ramadan tahun lalu.
Penangguhan atau penundaan pelaksanaan qadha puasa Ramadhan sampai tiba Ramadhan berikutnya tanpa halangan yang sah, maka hukumnya haram dan berdosa.
Sedangkan jika penangguhan tersebut diakibatkan lantaran udzur yang selalu menghalanginya maka tidaklah berdosa.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185)
5. Memperdalam ilmu agama
Menyambut bulan Ramadan juga bisa dengan memperdalam ilmu agama terutama yang berkaitan dengan puasa Ramadan.
Bisa dimulai dengan mempelajari apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan selama puasa Ramadan, hal-hal apa saja yang membatalkan puasa, kesunahan-kesunahan selama puasa Ramadan.
6. Memperbanyak membaca al-Quran.
Bulan Ramadan dikenal juga dengan bulan Al-Quran. Allah Ta’ala menurunkan Al-Quran sebagai mukjizat bagi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Al-Quran diturunkan pada lailatul qadar di bulan Ramadan yang mulia, sebagaimana firman-Nya,
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ
Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). (QS. Al-Baqarah [2]: 185)