TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tetap kokoh berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga hingga awal Januari 2024.
Elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2 ini rata-rata mencapai angka 40-an persen.
Survei capres yang dilakukan oleh lembaga-lembaga riset terkemuka merefleksikan popularitas Prabowo-Gibran di mata pemilih.
Meskipun terdapat kompetisi ketat, elektabilitas Prabowo-Gibran tetap stabil dan mendominasi dengan selisih yang signifikan dari pesaing-pesaingnya.
Sementara itu, pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, tercatat memiliki selisih tipis dalam survei tersebut.
Meskipun keduanya menunjukkan popularitas yang cukup, mereka masih harus mengejar ketertinggalan untuk mengimbangi ketangguhan Prabowo-Gibran.
Menyikapi hasil survei elektabilitas terbaru, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas), Hasrullah memberikan pandangan terhadap peluang kemenangan masing-masing paslon capres-cawapres.
Elektabilitas Prabowo-Gibran ini dinilai unggul telak, membawa harapan besar untuk memenangkan pemilihan presiden.
Hasrullah mengungkapkan bahwa peningkatan elektabilitas Prabowo-Gibran dapat diatributkan kepada konsistensi karena partai-partai politik pengusung bekerja maksimal.
"Sebenarnya kenapa tinggi Prabowo-Gibran, mungkin dari partai politik yang mendukung itu maksimal bekerja. Kemudian jaringan-jaringan ke bawah itu menggunakan partai-partai pendukung," kata Hasrullah kepada Tribun-Timur.com, Kamis (11/1/2024).
Kendati begitu, Hasrullah menyebut situasi sekarang terjadi turbulensi politik setelah debat capres jilid II.
"Jadi ada turbulensi politik, di mana pasangan nomor urut 1 dan 3 itu unggul dalam melakukan kontestasi wacana di hadapan publik (debat) dan disiarkan secara nasional," tegasnya.
Lebih lanjut, hasil survei-survei dinilai tentu merujuk pada hal-hal yang sangat pragmatis.
Baca juga: Survei JRC: Pendukung Ganjar Terbelah Bikin Elektabilitas Prabowo Melejit 50,3 Persen
Apalagi, kata Hasrullah, masyarakat sekarang tidak bisa dilihat sebelah mata bahwa para masyarakat kita sangat pragmatis.
Dalam artian siapa yang melekat, siapa yang membantu atau memberi sesuatu kepada masyarakat, maka itu yang akan dipilih.