TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Yayasan Pengkajian Strategis Salewangang (Yapass) merilis hasil kajiannya untuk Caleg DPR RI asal Maros yang berpeluang duduk di Senayan.
Dari sepuluh caleg asal Maros yang maju di DPR RI hanya ada lima yang berpotensi, yakni Hatta Rahman, Wawan Mattaliu, Nurhasan, Sahiruddin dan Tajerimin.
Namun dari lima nama tersebut ada dua yang paling berpeluang yakni Hatta Rahman dan Wawan Mattaliu.
Demikian yang disampaikan Direktur Yapass, Muhammad Nurjaya, Rabu (10/1/2024) pagi.
Mantan Bupati Maros, Hatta Rahman yang diusung oleh PPP diyakini sangat kompetitif dari segi suara.
“Elektabilitasnya juga bagus, tapi masih ada yang perlu dianalisa misalnya, peluang lolos parlemen threshold, itu yang perlu menjadi pertimbangan,” katanya.
Sementara Wawan Mattaliu yang diusung oleh PKB memiliki hubungan emosional dengan masyarakat.
“Meski minim secara materi, namun komunikasi dan gagasan menjadi kekuatannya,” ucapnya.
Nurjaya menyebut banyak pesaing Wawan Mattaliu yang potensial.
Misalnya incumbent, mantan Wakil Bupati Bulukumba dan mantan Wakil Bupati Pangkep
"Selisihnya sangat tipis, kalau tidak salah sisa 0,2 persen, kalau diperkirakan sekitar 7.000- 10.000 suara," katanya.
Makanya ia berharapa di Pemilu 2024 ini masyarakat Maros bisa bersatu mendudukkan wakilnya di pusat.
“Untuk memperkuat pembanguann dan distribusi sumber daya, juga banyak
kebijakan yang akan berpihak kepada daerah,” tuturnya.
Saat ini persentase suara Maros berada diperingkat keempat terbesar di Dapil II.
Putra Amran Sulaiman garap basis Hatta
Pertarungan caleg DPR RI di Dapil Sulsel II semakin panas dua bulan menjelang Pemilu 2024.
Tokoh muda Andi Amar Ma’ruf Sulaiman menggarap basis mantan Bupati Maros Hatta Rahman.
Andi Amar Maruf Sulaiman adalah putra Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (AAS).
Ia bertarung di Dapil II melalui partai Gerindra.
Dapil Sulsel II sering dijuluki dapil neraka karena sejumlah petahana tumbang pada Pemilu 2019 lalu.
CEO AAS Community itu pun menilai Dapil Sulsel II merupakan Dapil yang cukup berat.
Meski begitu, ia tetap memasang target suaranya sebanyak 125 ribu.
“Kami harus tetap optimis, meskipun target kami terbilang cukup tinggi yakni 125 ribu,” katanya usai peresmian posko relawan sahabat Andi Amar dan sahabat Andalan di Bonto Kapetta, Kecamatan Lau, Maros, Sabtu (23/12/2023).
Saat ini fokus kampanyenya berada di Kabupaten Bone, sedangkan Maros dan Pangkep merupakan daerah kedua yang menjadi prioritasnya.
“Bone merupakan kampung ayahanda saya, ibunda saya orang Pangkep,” terangnya.
Di Bone ia menargetkan 80 ribu suara sedangkan Pangkep dan Maros gabungan 40 ribu.
Ia menyebutkan sejumlah tokoh besar akan menjadi rivalnya dalam Pileg 2024 mendatang.
“Di Maros sendiri ada Mantan Bupati yang ikut bertarung (Hatta Rahman), daerah lain ada istri bupati , anak bupati hingga mantan calon gubernur,” terangnya.
Meski persaingan yang begitu berat, ia tetap yakin bisa bersaing secara adil dan damai
“Jangan ada yang saling singgung. Saat ini pemilu itu harus adu gagasan. Program-program yang bisa menggaet hati masyarakat, agar ketertarikannya tidak sementara,” jelasnya.
Saat ini yang menjadi visinya maju di DPR RI adalah mensejahterakan masyarakat.
“Kami akan berusaha untuk fokus di pertanian karena ayahanda saya bidangnya pertanian. Tapi saya juga latar belakangnya manajemen jadi bisa juga di ekonomi kreatif, UMKM dan juga di bidang pembangunan,” jelasnya.
Menurutnya, di Maros masih perlu penataan manajemen pertanian.
“Agar hasil pertanian bisa dikelola oleh petani itu sendiri, jangan sampai hasil tanam petani diambil oleh daerah lain,” tambahnya.
Tak hanya itu kelangkaan pupuk juga masih jadi keluhan masyarakat.
“Tapi sekarang itu sudah dipermudah, kemarin pakai kartu tani, sekarang sudah bisa pakai KTP,“ imbuhnya.
Diketahui, posko relawan sahabat Andi Amar dan sahabat Andalan yang diresmikan hari ini adalah yang pertama di Sulawesi Selatan.
“Daerah lain kebanyakan hanya posko keluarga, yang didirikan di rumah keluarga,” katanya.
Posko ini akan digunakan untuk jangka panjang tak hanya saat pesta demokrasi saja.
Politikus Gerindra itu saat ini maju bertarung di Dapil Sulawesi Selatan (Sulsel) II yang meliputi wilayah pemilihan Barru, Bulukumba, Bone, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Sinjai, Soppeng, Wajo dan Kota Parepare.
Setelah peresmian posko Andi Amar juga menyempatkan kunjugan ke Pasar Tramo.
Rivalitas Dapil Sulsel II
Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel II semakin memanas. Seperti “dapil surga”, pertarungan menuju DPR RI dari sembilan kabupaten ini bakal semakin seru.
Bukan dongeng lagi, ketika sejumlah tokoh nasional tumbang di Dapil Sulsel II ini.
Ingat, Syahrul Yasin Limpo pun pernah merasakan pahit-getirnya Dapil Sulsel II.
Bahkan langganan Senator RI, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar, pun tumbang di Dapil Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, Parepare, Barru, Pangkep, dan Maros ini.
Anggota DPR RI dua periode kala itu, Akbar Faizal juga tumbang pada Pemilu 2019 lalu.
Dapil Sulsel II memiliki 9 kursi DPR RI.
Dalam dua pemilu terakhir, politisi Gerindra Andi Iwan Darmawan Aras selalu tampil sebagai jawara di Dapil Sulsel II. 2014, Suara Andi Iwan tembus 91.739.
Pemilu 2019 Andi Iwan mempertahankan kemenangan dengan capaian 84.702 suara.
3 Eks Wakil Bupati, 3 Jenderal Bidik Kursi DPR RI Dapil Sulsel II
Perebutan kursi DPR RI di daerah pemilihan Sulawesi Selatan II semakin panas.
3 mantan bupati, 3 mantan wakil bupati, dan 3 jenderal bersaing menuju DPR RI dari Dapil Sulsel II.
Sebanyak 9 kursi DPR RI diperebutkan di Dapil Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, Parepare, Barru, Pangkep, Maros ini.
Adapun tiga mantan bupati tersebut yakni Syamsuddin A Hamid mantan Bupati Pangkep periode 2010-2015, dan 2016-2021.
Syamsuddin Hamid akan bertarung melalui Partai Golkar.
Kedua ada Hatta Rahman mantan Bupati Maros periode 2010-2015, 2016-2021.
Hatta Rahman akan bertarung lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ketiga ada mantan Bupati Bulukumba periode 2010-2015 Zainuddin Hasan.
Ia bertarung melalui Partai Demokrat bersama Ni'matullah Rahim Bone.
Sementara mantan Wakil Bupati yang bertarung yakni Supriansa Mannahawu, mantan Wakil Bupati Soppeng periode 2016-2018.
Saat ini Supriansa berstatus sebagai petahana anggota DPR RI Golkar.
Kedua ada nama mantan Wakil Bupati Pangkep periode 2010-2015 Abdul Rahman Assegaf.
Saat itu ia mendampingi Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid.
Abdul Rahman Assegaf akan bertarung kursi DPR RI melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ia mendampingi petahana Andi Muawiayah Ramli.
Ketiga ada mantan Wakil Bupati Bulukumba periode 2016-2021 Tommy Satria Yulianto.
Saat itu ia mendampingi Bupati Andi Muhammad Sukri Sappewali.
Tommy Satria Yulianto akan bertarung melalui PKB mendampingi Andi Muawiyah Ramli.
Adapun tiga jenderal yang bertarung pertama Brigjen Pol Wisnu Sanjaya adalah mantan Kapolrestabes Makassar.
Ia telah bergabung jadi kader Partai Perindo.
Dia juga pernah menjabat sebagai Dir Intelkam Polda Jawa Barat (Jabar).
Kemudian jabatan terakhir sebagai Analisis Kebijakan Intelkam Mabes Polri.
Wisnu Sanjaya akan maju sebagai caleg DPR RI di Dapil Sulawesi Selatan II.
"Beliau salah satu tokoh andalan Perindo yang akan maju di Dapil Sulsel II. Kebetulan juga istrinya adalah orang Kabupaten Soppeng," kata Sekretaris DPW Perindo, Hilal Syahrim.
Hilal Syahrim menambahkan, gabungnya Wisnu Sanjaya akan menambah kekuatan partai besutan Hary Tanoesoedibjo untuk mengamankan satu kursi dari total 9 kursi yang ada di Dapil Sulsel II.
"Kita optimis, Perindo bisa mengamankan satu kursi di tiga daerah pemilihan di Sulawesi Selatan," terangnya.
Kedua ada nama Mayjen TNI Purnawirawan Gunawan Pakki
Mayjen TNI purnawirawan Purnawirawan Andi Gunawan Pakki memutuskan masuk politik setelah pensiun dari militer.
Ia memilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai politiknya.
Gunawan Pakki bergabung jadi kader PDIP sejak 2022 lalu.
Gunawan Pakki akan bertarung kursi DPR RI di Dapil Sulsel II.
"Iye benar Dinda, Pak Gunawan Pakki maju di Sulsel 2," kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulsel Rudy Pieter Goni kepada wartawan Senin (8/4/2023).
Andi Gunawan Pakki akan jadi penantang Samsu Niang, anggota DPR RI PDIP Dapil Sulsel II.
Andi Gunawan Pakki lahir Makassar, Sulawesi Selatan, pada 5 April 1963.
Dia lulus dari Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah, pada 1986 dari kesatuan Zeni.
Selain itu, Andi Gunawan Pakki pernah menjabat sebagai Komandan Detasemen Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (2018) dan Kepala Badan Pembekalan TNI (2019).
Gunawan juga pernah menjabat Tenaga Ahli Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Jabatan terakhirnya menjelang pensiun adalah Pati Mabes TNI AD pada 2021.
Ketiga ada nama Mayjen Heros Paduppai
Heros Paduppai adalah lulusan Akademi Militer angkatan 1983.
Ia jenderal berlatar Infanteri (Kopassus).
Ia puluhan tahun berkarier di Kopassus.
Heros Paduppai pernah menjabat sebagai Danton Grup 3 Kopassus (1984), Danyon 11 Grup 1 Kopassus (1997), Danyon 13 Grup 1 Kopassus (1998), Dandenma Kopassus (2000), Dan Grup 2/Parako Kopassus (2006), Ir Kopassus (2007).
Jabatan terakhir Heros Paduppai dalam lingkungan militer adalah sebagai Kepala Badan Instalasi Strategis Pertahanan dari tahun 2016 hingga 2018.
Kini Heros Paduppai mencari tantangan baru di dunia politik setelah pensiun dari militer.
Ia akan bertarung kursi DPR RI di Dapil Sulsel II.
Adapun calon lawannya di internal PKS yakni petahana anggota DPR RI PKS Andi Akmal Pasluddin, dan politisi milenial Ismail Bachtiar.