TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar memberikan klarifikasi terkait pemberitaan seorang ibu hamil yang meninggal dunia di Sanrobone dan disebut-sebut terlambat mendapatkan penanganan di Puskesmas Sanrobone.
Menurut penjelasan pihak puskesmas, kejadian terjadi pada, Selasa (19/8/2025), dini hari.
Suami pasien datang ke puskesmas sambil berteriak meminta ambulans.
Petugas kemudian melakukan konfirmasi ulang kondisi pasien sembari menghubungi sopir ambulans. Namun, sebelum proses tersebut selesai, pihak keluarga sudah meninggalkan puskesmas.
“Pada saat bersamaan petugas kami bersiap, namun karena rumah pasien cukup dekat dengan puskesmas, kemudian terdengar informasi bahwa pasien sudah dibawa langsung ke rumah sakit,” ungkap pihak Puskesmas Sanrobone.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar, dr Nilal Fauziah, M.Kes, turut menyampaikan duka cita atas meninggalnya almarhumah Ny. Sherly.
“Atas nama pribadi dan institusi, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Kami juga memohon maaf apabila kejadian ini menimbulkan rasa tersinggung dan ketidaknyamanan bagi keluarga. Insya Allah, kami akan melakukan audit internal dan terus berupaya memperbaiki pelayanan kesehatan untuk masyarakat,” tegasnya via rilis yang diterima Tribun Timur, Kamis (21/8/2025).
Dinkes Takalar menegaskan komitmennya dan berjanji akan lebih memperbaiki lagi kualitas pelayanan.
"Kami berharap agar masyarakat juga mengetahui bahwa di puskesmas ada PSC yang stand by 24 Jam yang siap menjemput pasien yang Emergency serta UGD juga terbuka 24 jam dan mereka smeua siap melayani masyarakat," tutupnya.