Oleh karena itu, Hasni menyampaikan pesan kepada anak-anak muda yang tengah mencari kompetensi ilmu Informatika bahwa di Kampus UPRI Makassar lah mereka bisa memperoleh dasar-dasar keilmuan tersebut.
"Bagi anak-anak muda yang ingin mencari kompetensi dasar ilmu informatika, saya tidak ragu bahwa di UPRI Makassar lah tempatnya," ucap Ir. Hasni Karim.
"Informatika UPRI Makassar siap menjadi pencetak startup di Kota Makassar," tutupnya dengan penuh semangat.
Di tempat yang sama, Ketua Prodi (Kaprodi) Teknik Informatika UPRI Makassar Rachmat, S.Kom., M.Kom., M.Si memastikan bahwa pihaknya akan selalu mendukung kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh dosen-dosen di Prodi yang dipimpinnya.
"Kami dari Prodi Informatika sangat mendukung sekali dan kami akan terus mensupport dosen-dosen kami untuk melakukan kegiatan seperti ini," ujar Rachmat.
Rachmat pun berharap, di tahun 2024 mendatang jumlah startup yang dilahirkan oleh mahasiswa Prodi Teknik Informatika UPRI bisa terus bertambah.
"Untuk tahun 2023 ini sudah ada 7 start up yang dibuat oleh mahasiswa kita, dan harapan kami di 2024 ada 20 startup yang lahir dari mahasiswa kami," harapnya.
Ia juga berharap kepada rekan-rekan dosen dan mahasiwa Prodi Teknik Informatika UPRI Makassar agar tidak berhenti berkarya lantaran pihaknya akan selalu memberikan support dan dukungan.
"Harapan saya kepada teman-teman dosen dan adek-adek mahasiswa teruslah berkarya. Kami dari Prodi Teknik Informatika akan terus mensupport," pungkasnya.
Sementara itu, Dosen Mata Kuliah Bisnis Digital Teknik Informatika UPRI Makassar Faisal Jabir, S.Kom, M.Ti mengungkapkan alasannya mendorong mahasiswanya untuk melahirkan bisnis startup.
"Banyak dari kami dosen-dosen informatika di UPRI Makassar merupakan Praktisi Informatika. Jadi kami ingin mendorong mahasiswa kami agar jika mereka selesai kuliah mereka punya bisnis," ungkap Faisal Jabir.
Saat ini, kata Faisal, pihaknya juga tengah berencana membuat Ekosistem Startup yang lahir dan bergerak dari kampus UPRI Makassar.
"Kami telah melakukan upaya-upaya itu dengan membuka jaringan-jaringan relasi melalui pendampingan para dosen," jelasnya.
Terkait masalah pendanaan dalam bisnis digital startup, Faisal Jabir mengarahkan kepada mahasiswanya agar memulai bisnis mereka tersebut secara mandiri di awal.
"Kita mengarahkan mahasiswa untuk menjalankan bisnis startup mereka secara mandiri dulu, tanpa perlu menggaji orang lain. Jadi mereka bisa menjalankan bisnis secara pelan-pelan," terangnya.(*)