TRIBUN-TIMUR.COM - Hujan rintik diselingi agak deras mengiringi perjalanan para pengusaha lintas negara di Jeneponto siang itu, Selasa (28/11/2023).
Mereka baru saja keluar dari kawasan pabrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeneponto di Punagaya, Bangkala.
Mereka adalah pendiri Bosowa M Aksa Mahmud, resident and CEO Kanden Power-Tech Corporation Hiroshi Nakajima, Chief International Business Development Kanden Power -Tech Corporation Hiroyuki Yomori, Manager International Business Development Kanden Power-Tech Corporation Masayoshi Yamashita, dan President NiGO Co Ltd Agus Nawi Rahmat Shaghir.
Mereka berangkat ke Jeneponto setelah makan coto di Jalan Nusantara. Sebelumnya, Aksa Mahmud mentraktir para sahabatnya dari Jepang itu dengan makan Konro Karebosi.
“Gedung ini untuk asrama karyawan,” ujar Aksa Mahmud. Dia minta Agus Nawi menyampaikan pernyataannya itu ke Nakajima dalam Bahasa Jepang.
“Di depan juga ada masjid. Nama masjid itu nama ayah saya, Mahmud,” jelas Aksa.
Nakajima mengangguk-angguk.
Tiba-tiba di menunjuk sapi di pinggir jalan di kawasan empang garam. Dia tertawa melihat sapi itu.
“Apa nabilang?” ujar Aksa Mahmud ke Agus Nawi.
“Dia bilang ‘Kenapa sapinya kurus?’” kata Agus Nawi.
“Iya kurus karena kemarau, bos. Kurang makanannya. Rumput layu semua,” jelas Aksa Mahmud spontan.
Nakajima tertawa mendengar jawaban Aksa.
Tiba-tiba dia melihat kambing. “Tapi kenapa kambing itu gemuk?” katanya.
Aksa spontan menjawab, “Karena kambing sembarang na makan.”
Kanden Power adalah salah satu perusahaan pembangkit listrik terbesar di Jepang.