"Pak Nurdin Halid dapat nomor urut satu, kemudian ada nomor dua Pak Andi Rio nomor empatnya Pak Taufan Pawe, untuk sementara ini. Kan masih ada kesempatan perbaikan," kata Doli Kurnia saat berada di Kota Makassar, Senin (16/10/2023).
Adapun pertimbangannya, Nurdin Halid dinilai memiliki Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela (PDTL) sebagai kader Golkar.
Pertama, partai berlambang pohon beringin, punya aturan sendiri dalam menyusun caleg, baik dalam menyusun caleg maupun menyusun nomor urut.
Hal itu diatur dalam petunjuk pelaksana (juklak) Partai Golkar.
Tak hanya itu, tolok ukurnya terkait potensi keterpilihan atau pengalaman.
Kemudian jenjang kepengurusan, dan pengalaman setiap kader selama berada berkecimpung di Golkar.
"Sekarang dia berada di tingkat pengurusan mana. Kemudian PDLT-nya, kami kan juga punya ukuran PDLT, prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas, dan tidak tercela," ujarnya.
Selama ini, lanjut Doli, Golkar punya mekanisme sebelum ditetapkan sebagai caleg.
Ada penugasan fungsionaris, yang artinya selama 2 tahun menjadi penilaian apakah tokoh tersebut bekerja maksimal atau tidak sebagai fungsionaris.
"Jadi kita memang punya aturan, punya tata cara, mekanisme yang kita berupaya objektif untuk menentukan," bebernya.
Ketua Komisi II DPR RI itu menyampaikan, sekarang ini kembali ke sistem terbuka.
Pemilu proporsional terbuka ditegaskan Doli bahwa yang dipentingkan adalah sejauh mana caleg itu bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat.
"Sehingga masyarakat, kenal dia, kemudian suka dia, dan akhirnya memilih dia. Mau berapa pun nomornya," tambahnya.
Ia pun menambahkan, sebetulnya nomor memang diincar para calon.
"Tetapi yang lebih penting adalah dia dikenal, disukai atau dipilih oleh rakyat di manapun nomornya ada gitu," tandasnya.
DCT caleg DPR RI Golkar Dapil Sulsel II
1. AM Nurdin Halid
2. Andi Rio Idris Padjalangi
3. Natasha Sumana Wardani
4. Taufan Pawe
5. Supriansa
6. Andi Rista Irawati Tanrasula
7. Andi Fahsar Mahdin Padjalangi
8. Andi Dala Atika M
9. Syamsuddin A Hamid.