Kantor Bupati Pohuwato Dibakar

Video Demonstran Dikeroyok Oknum Polisi saat Demo di Pohuwato Gorontalo Viral, Emak-emak Histeris

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar video viral di WhatsApp saat pedemo dikeroyok polisi.

Dari pantauan Tribun, awalnya puluhan aparat dari Polri dan TNI level kabupaten mengawal aksi ini.

Namun, jumlah massa yang ditaksir 2.500 orang lebih banyak dari personel keamanan.

Selain dua fasilitas pemerintahan itu, massa juga menyeruduk  kantor dua kantor dan fasilitas perusahaan tambang emas di Pohuwato; PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan Pani Gold Project (PGP) Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, sekitar 10 km dari ibu kota kabupaten.

Hingga sore, emosi massa mulai mereda.

Aparat hanya berjaga-jaga di sejumlah titik keramaian.

Polda Gorontalo dikabarkan sudah mengirim tambahan personel ke kabupaten berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Tengah itu.

Aksi beringas warga dimulai pukul 10.00 WITA.

Awalnya massa yang didominasi pria mendatangi kantor Pani Gold Project (PGP) Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Pohuwato.

Di sini, mereka mencari jajaran direksi dan manajemen perusahaan.

Pencarian mereka berujung kekecewaan.Manajamen tak berada di kantor.

Kekecewaan mereka dilampiaskan dengan merusak kantor dan fasilitas operasional tambang setempat.

Para demonstran kemudian bergerak menuju Kantor Bupati Pohuwato.

Pergerakan dengan kendaraan roda dua, mobil dan truk ini dikawal seratusan aparat gabungan berseragam kepolisian-TNI.

Puluhan aparat dari satpol PP, polisi sipil organik pemerintah daerah juga tak bisa berbuat banyak.

Para demonstran awalnya mendatangi kantor PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan meluapkan kekecewaan mereka dengan merusak kantor dan fasilitas operasional tambang setempat.

Karena tidak ada satupun perwakilan yang berhasil ditemui, para demonstran kemudian pergi menuju Kantor Bupati Pohuwato yang dikawal ketat ratusan aparat kepolisian.

Setelah menyampaikan protes, para demonstran akhirnya membakar fasilitas yang ada di lobi kantor Bupati Pohuwato.

Banyaknya para demonstran membuat aparat keamanan tidak bisa berbuat banyak.

Warga beringas akibat ketidakjelasan pembayaran lahan milik mereka, yang sudah dituntuk sejak awal tahun ini.

Padahal, lahan milik mereka saat ini sudah di kuasai pihak perusahaan.

Aksi itu atas nama Forum persatuan ahli waris IUP OP 316 dan ahli waris penambang Pohuwato.

Dalam tuntutannya, mereka meminta pihak perusahaan mengembalikan lokasi warisan leluhur masyarakat penambang Pohuwato.

Massa juga mendesak PGP menghentikan aktivitas penambangan serta meyelesaikan ganti rugi lahan yang menjadi hak-hak penambang.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com

Berita Terkini