Laporan Wartawan Tribun Timur, Renaldi Cahyadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ratusan warga Pulau Lae-lae melakukan unjuk rasa di kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Jl Urip Sumohardjo, Kota Makassar, Senin (4/9/2023) siang.
Sayangnya, saat warga pulau yang berjarak sepelemparan batu dari bibir pantai Losari ini berdemo, kondisi kantor gubernur sedang sunyi.
Sebab, sebagian besar Aparatur Sipil Negara (ASN) mulai dari pangkat terendah hingga sekretaris provinsi berada di Center Point of Indonesia (CPI) mengikuti acara pelepasan Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur Sulsel.
Masa jabatan Andi Sudirman sebagai Gubernur Sulsel berakhir Selasa (5/9/23).
Sebagai bentuk apresiasi kepada pria yang dijuluki gubernur Andalan sesuai akronim namanya, seluruh ASN pemprov, guru dan siswa SMA di Kota Makassar mengikuti pawai dengan mengarak Andi Sudirman dari kantor gubernur ke CPI di Jl Metro Tanjung Bunga.
Ratusan warga Lae-lae hanya diterima oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sulsel, M Ichsan Mustari. Itupun hanya di pintu gerbang keluar kantor gubernur.
Warga Lae-lae menuntut Pemprov Sulsel membatalkan rencana reklamasi pesisir pulau berpenghuni sekitar 2000 jiwa ini.
"Karena (reklamasi) berdampak buruk terhadap masyarakat, jadi kami meminta Gubernur Sulsel untuk membatalkannya," kata Rian Buron, warga Lae-lae yang diwawancarai di sela aksi unjuk rasa.
Dikonfirmasi terpisah, Pengabdi Bantuan Hukum LBH Makassar, Hasbi Assidiq, mengatakan hari ini mereka kembali menggelar unjuk rasa karena bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan Andi Sudirman Sulaiman.
Tujuannya untuk mengingatkan gubernur selanjutnya agar tetap menghentikan proses reklamasi di Pulau Lae-lae.
Hasbi menjeslakan, sejak awal proyek reklamasi tersebut, perencanaannya tidak pernah melibatkan warga untuk musyawarah.
Yang dilakukan pemprov hanya sosialisasi tanpa meminta pendapat dan persetujuan warga.
Padahal, lanjut Hasbi, warga Pulau Lae-lae terdampak langsung dengan adanya reklamasi tersebut.
“Salah satu dampak utamanya adalah wilayah tangkap ikan warga Laelae yang mayoritas nelayan makin berkurang,” ujar Hasbi.