Amin Syam Meninggal

Mengenang HM Amin Syam: Dari Tongkat Komando ke Peran Keumatan

Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Amin Syam mantan gubernur Sulsel periode 2003-2008. Amin Syam yang juga ketua DMI Sulsel meninggal dunia.

Dari pengenalan karakter inilah saya ingin mengatakan bahwa Sosok H.M. Amin Syam memiliki karakter kuat. Dari kutipan saya di atas yang memotivasi bahwa setiap bercengkrama dengan beliau, selalu menelusuri lorong-lorong waktu yang begitu panjang yang telah beliau jalani.

Ibarat Peluru, Berkaliber Tinggi

Itulah, saya selalu takjub dengan pengalaman hidup beliau sebagai militer dan birokrat. Saat dies natalis UIN Alauddin yang ke 55, beliau hadir setengah jam lebih cepat dari waktu acara.

Saya jadinya memiliki waktu untuk bertanya banyak hal tentang kehidupan beliau, termasuk peran beliau sebagai tokoh yang dituakan dan sebagai referensi bagi mereka yang mengambil langkah penting, misalnya langkah politik.

Terakhir, saya bertemu beliau dengan kunjungan khusus saya ke rumahnya. Kunjungan ini menjadi wujud penghormatan saya kepada beliau, karena kebetulan resepsi pernikahan putera beliau tidak sempat saya hadiri, karena berada di luar daerah. 

Setiap saat pada momen pertemuan  dengan beliau, beliau selalu menyampaikan pesan-pesan penguatan yang membuat saya untuk bersikap optimis terhadap kehidupan.

Dengan ragam pengalaman hidupnya yang luas dan interaksinya dengan orang dari   latar belakang profesi yang beragam, beliau dengan mengalirnya menceritakan ibrah yang bisa di petik dari orang-orang yang beliau ceritakan.

Cara seperti itulah beliau hadir sebagai sesepuh dengan karakter khas yang selalu memotivasi untuk maju dan dengan ketulusan jiwa untuk selalu  mengayomi.

Itulah, dengan usianya yang sudah mulai lanjut, ketokohan beliau tidak menjadi pudar, dan kentribusi keumatan beliau semakin terasa. 

Selamat jalan Bapak H.M. Amin Syam, sosok berkaliber. Ibarat peluru, Bapak adalah peluru yang memiliki daya jangkau  lebih jauh dari yang lain, daya pengaruh yang lebih terasa dari yang lain, dan tentunya daya dobrak yang lebih berdampak dari yang lain.

Meskipun Puang Amin sudah pergi tapi jejak dan serpihan ledakan pengaruh dan kontrobusi hidup yang bapak sudah tancapkan, membekas kuat dalam memori masyarakat Sulsel.(*)

Berita Terkini