TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Jumlah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) sebanyak 154 kasus.
Jumlah ini sesuai data Dinas Kesehatan Luwu Timur dari puskesmas per 12 Juli 2023.
Pengelola DBD Dinas Kesehatan Luwu Timur, Wardan, mengatakan Kecamatan Towuti tercatat paling banyak kasus positif DBD.
"Total kasus DBD di Towuti sebanyak 94 kasus," kata Wardan, Rabu (12/7/2023).
Jumlah ini tersebar di Puskesmas Wawondula 90 kasus, Puskesmas Timampu 1 kasus dan Puskesmas Bantilang 3 kasus.
Kasus DBD juga ditemukan di Kecamatan Wasuponda (Puskesmas Wasuponda), total 23 kasus atau terbanyak kedua setelah Towuti.
Kemudian di Kecamatan Mangkutana 18 kasus, Puskesmas Malili 5 kasus, Puskesmas Nuha 8 kasus.
Sedangkan Puskesmas Wotu, Tomoni Timur dan Kalaena masing-masing 2 kasus sejauh ini.
Tim dinas kesehatan melakukan fogging atau pengasapan di wilayah yang dilaporkan terdapat kasus DBD.
Nah, agar terhindar dari DBD, penting diketahui penyebab, gejala, hingga cara pencegahan DBD. Berikut penjelasannya:
Penyebab DBD
DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue.
Demam berdarah merupakan penyakit yang mudah menular.
Baca juga: Cegah Demam Berdarah, Babinsa Pitumpanua Ikut Kerja Bakti Bersama Warga
Baca juga: Cegah Penyakit Lebih Dini, Aliyah Mustika Ilham Ajak Masyarakat Selayar semakin CERDIK
Sarana penularan demam berdarah sendiri berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus.
Dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus dengue ini umumnya ada di dalam maupun di sekitar pemukiman.