TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Partai politik telah resmi mendaftarkan Bacaleg mereka di KPU masing-masing.
Begitu juga dengan DPD Partai Nasdem Kota Makassar.
Salah satu Bacaleg muda perempuan yabg dimiliki DPD Nasdem Kota Makassar ialah Dian Aditya.
Dian sendiri merupakan politisi muda dengan latar belakang aktivis perempuan dan anak.
Karir aktivis Dian ia mulai sejak 2019.
Di tahun yang sama, organisasi kepemudaan yang Dian tempati pun menderikan parlemen muda.
Parlemen muda itu dimaksudkan untuk sebagai wadah simulasi kerja-kerja parlemen bagi kaum milenial.
"Di tahun 2009 saya merupakan aktivis muda, di organisasi saya membuat parlemen muda. Jadi kami mensimulasikan kegiatan DPR, DPRD provinisi dan DPRD daerah," ujarnya saat menghadiri podcast Tribun Timur, Senin (22/5/2023).
"Nah, dari semangat itu saya kemudian lulus di tahun 2014, kemudian saya kerja di LSM perempuan dan anak. Sampai sekarang, saya terus menggaungkan isu perempuan dan anak di Sulsel," sambungnya.
Meskipun didukung dengan latar belakang orang tua yang juga politisi, Dian tak mau dianggal aji mumpung.
Dia lebih memilih dikenal sebagai politisi muda yang memeiliki gagasan ketimbang mengandalkan kedekatan orang tuanya terhadap pengurus partai.
"Cuman saya terjun saya ke Nasdem bukan karena dia, saya masuk bukan karena networking dia. Saya betul-betul menjalani dari bawah. Saya ikut seleksi berkas, dan kemudian dinyatakan lulus itu karena usaha saya. Apalagi ayah sekarang sudah meninggal. Karena saya mau dikenal dengan ide-ide saya," tegas Dian.
Dian mantap maju sebagai Bacaleg Nasdem setelah melihat masih maraknya isu patriarki di tengah masyarakat.
Sehingga, dirinya optimis bisa menjadi keterwakilan perempuan yang menggaungkan isu kesetaraan gender di Kota Makassar.
"Kalau ditanya isu tentang kota Makassar atau Sulsel di sini isu tentang kekerasaan terhadap perempuan dan anak masih sangat tinggi. Utamanya soal pernikahan dini, karena masih menganggap itu adalah budaya. Nah, ketika saya terpilih isu ini yang saya akan kampanyekan. Bahwa pernikahan anak itu tidak boleh," pungkasnya.