TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang pemilik kos yang sedang dalam keadaan syok mendapati situasi yang mengejutkan saat akan menagih uang kontrakan kepada seorang wanita yang telah menunggak empat bulan.
Ketika pemilik kos tersebut mendatangi hunian wanita tersebut, dia tidak mendapatkan pembayaran uang kontrakan seperti yang diharapkan.
Sebaliknya, wanita tersebut menawarkan dirinya sebagai ganti untuk melunasi tunggakan kontrakan selama empat bulan tersebut.
Bapak kos menolak tawaran tersebut, namun malah mendapatkan tuduhan yang tidak benar.
Bapak kos lalu difitnah oleh wanita itu. Lantas bagaimana ganjaran seseorang yang berani mengeluarkan kata-kata fitnah menurut Buya Yahya?.
Baca juga: Teddy Minahasa Bebas Hukuman Mati, Dihukum di Dunia Tetap Dihukum di Akhirat? Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: Video Syakirah Viral Trending Lagi, Buya Yahya Jelaskan Soal Ganjaran Penonton Adegan Tak Pantas
Peristiwa ini terjadi di Kota Taipei, Taiwan.
Wanita tersebut sekarang dihadapkan dengan ancaman akan dilaporkan kepada pihak berwajib karena tuduhan yang tidak pantas tersebut.
Dalam laporan yang dikutip dari Eva.vn pada Selasa (2/5/2023) melalui TribunTrends.com, baru-baru ini seorang pemilik kos yang tinggal di Kota Taipei, Taiwan merasa kesal dengan seorang wanita penyewa rumahnya.
Wanita tersebut enggan membayar tunggakan kontrakan selama beberapa bulan.
Media lokal melaporkan bahwa seorang pria bernama Loi (27 tahun) mewarisi dua rumah setelah kakeknya meninggal beberapa tahun yang lalu.
Setelah berdiskusi dengan pasangannya, Loi memutuskan untuk tinggal di salah satu rumah tersebut, sementara rumah yang lain disewakan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Segera setelah Loi memposting informasi rumah disewakan, seorang wanita berusia 40 tahun datang untuk melihatnya.
Wanita ini kemudian memutuskan untuk menandatangani kontrak penyewaan.
Awalnya, wanita ini selalu membayar sewa tepat waktu di awal-awal bulan.
Gaya hidupnya juga tak aneh-aneh.
Namun kemudian, Loi dibuat kesal dengan kelakuan wanita ini.
Ia terus-menerus berutang sewa, hanya membayar setiap beberapa bulan sekali.
Loi merasa kurang nyaman dengan hal ini karena kontrak sewa dengan jelas menyatakan bahwa uang sewa harus dibayar lunas setiap bulan.
Loi diberitahu tetangga bahwa wanita itu melakukan pekerjaan tidak senonoh, sering keluar masuk hotel.
Baru-baru ini, wanita itu juga mengeluh kepada tetangga bahwa pekerjaannya sedang tidak berjalan lancar.
Namun, Loi tidak terlalu mempermasalahkan pekerjaan penyewa, asalkan dia membayar sewa tepat waktu.
Hingga akhirnya hal tak terduga terjadi.
Belum lama ini, wanita tersebut berutang sewa selama 4 bulan berturut-turut.
Loi sangat kesal mengetahui hal ini.
Ia menunggu sampai akhir bulan tetapi wanita itu tidak menunjukkan itikad baik.
Loi menghubungi wanita itu, tetapi dia tidak mengangkat teleponnya.
Loi lantas meninggalkan pesan di teleponnya bahwa dia secara pribadi akan pergi ke rumah wanita itu untuk meminta uang sewa.
Sesampainya di rumah, Loi tercengang mendengar perkataan wanita tersebut.
Wanita itu berkata dia tidak punya uang.
Ia kemudian bertanya kepada Loi: "Bolehkah saya tidur dengan Anda untuk membayar sewa?".
Setelah mengatakan itu, ia segera melepas pakaiannya, memperlihatkan seluruh tubuhnya.
Kaget dengan tindakan wanita itu, Loi langsung meninggalkan rumah tanpa meminta sepeser pun uang sewa.
Ketika Loi tidak tahu bagaimana cara meminta uang sewa pada penyewa, ia malah terjerat dalam kasus lain.
Wanita itu menuduh Loi berniat melecehkannya secara seksual.
Namun, Loi dengan tegas membantahnya.
Untungnya, kamera CCTV di lorong gedung membuktikan bahwa kata-kata Loi benar.
Loi mengatakan dia bertekad untuk kembali menagih uang sewa pada wanita tersebut.
Jika ia tidak dapat bernegosiasi, ia akan mencari bantuan hukum untuk mendapatkan kembali haknya.
Dua Sejoli Lagi Asik Indehoy, Malah Ditagih Uang Sewa
Sepasang sejoli yang lagi asik indehoy di kamar kos mendadak syok dengan gedoran pintu.
Kaget mendengar gedoran pintu, seorang pria kemudian membukanya dan melihat empat orang pria telah berdiri di luar.
Empat pria tersebut ternyata untuk menagih uang kontrakan yang telah menunggak.
Korban pria yang bernama Chen merasa dirinya sudah membayar uang sewa dan tidak memiliki hutang apapun.
Empat pria tersebut kemudian memaksa masuk ke kamar dan menyaksikan seorang wanita dalam keadaan tanpa sehelai benang.
Melihat tindakan tersebut, Chen cukup marah dan terjadi keributan diantara mereka.
Peristiwa ini terjadi di sebuah distrik di provinsi Sichuan, China pada Rabu (22/6/2022) sekitar pukul 2 siang.
Melansir dari Eva.vn, kejadian ini bermula ketika Chen sedang tidur dengan pacar wanitanya di kamar kos miliknya.
Sedang asik indehoy, mereka tiba-tiba dikejutkan dengan seseorang mengetuk pintu dengan keras di luar.
Chen tidak tahu siapa yang mengetuk pintunya, jadi dia tidak ingin membuka pintu.
Namun akhirnya mengetahui itu adalah dua pemilik kontrakan, Fang Zhong dan Dong, bersama dua pria lain.
Ternyata, keempat pria ini datang ke kamar kos milik Chen dengan dalih menagih uang sewa.
Orang-orang ini terus menggedor pintu dan mengganggu Chen, mengatakan bahwa jika dia tidak membayar, mereka akan menendangnya keluar.
Chen merasa bingung karena dia tidak berutang sewa.
Kemudian berkata bahwa dia belum mengetahui akan memperpanjang atau tidak, dan masa berakhir sewa juga belum jatuh tempo.
Karena tak kunjung dibuka pintu, empat pria kemudian mendobrak pintu kamar, lalu menyerbu masuk ke kamar sambil memaki dan berteriak.
Tak hanya itu, mereka membanting rak sepatu dan membuang semua sepatunya.
Chen mencoba menjelaskan, tetapi mereka pria itu tidak mendengarkan penjelasanya apapun dan bersikeras menagih dan mengambil uang dari Chen.
Kemarahan Chen memuncak saat dua orang dari mereka menarik selimut dan memperlihatkan pacarnya yang terbaring dalam keadaan telanjang.
Perbuatan ini membuat gadis itu malu dan ketakutan, dan berujung pada keributan antara Chen dan keempat pria tersebut.
Chen kemudian memutuskan untuk memanggil polisi. Ketika polisi tiba, mereka membawa semua orang yang terlibat ke kantor untuk mengambil pernyataan.
Di kantor polisi, Fang Zhong dan Dong mengatakan bahwa mereka hanya akan mengambil uang Chen.
Tetapi karena ruangan terlalu gelap, mereka tidak tahu bahwa ada pacar Chen yang sedang berbaring di bawah selimut.
Setelah menyelidiki kasus ini, polisi memutuskan untuk mendenda 2 pemilik kontrakan, Fang Zhong dan Dong, masing-masing 500 yuan (Rp 1,1 juta) dan 100 yuan (Rp 200 ribu).
Dua orang tersebut juga berjanji akan mengembalikan uang jaminan dan uang sewa kepada Chen.
Namun, Chen menolak dan meminta mereka untuk memberi kompensasi kepadanya dan pacarnya 50.000 yuan (Rp 111 juta), jika tidak, seluruh insiden akan dipublikasikan ke media masa.
Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya mengingatkan bahwa ada satu dosa besar yang sering terabaikan namun secara perlahan dapat menghilangkan pahala seseorang.
Dosa ini sangat berbahaya karena tidak hanya merusak pahala, tetapi juga dapat merusak hubungan antarmanusia.
Tidak mengherankan bahwa dosa ini ditekankan untuk dihindari dan dijauhi dengan segala cara.
Dosa apa yang dimaksud oleh Buya Yahya?
Seperti yang dikutip dari saluran YouTube Buya Yahya, berikut adalah penjelasan mengenai dosa besar yang sering terabaikan.
Buya Yahya menegaskan bahwa terdapat dosa besar yang sering terabaikan meskipun dampaknya sangat besar.
"Namun, ada satu dosa yang seringkali kita tidak menyadarinya, padahal itu adalah dosa yang sangat besar," tegas Buya Yahya.
Dosa ini sangat mudah dilakukan sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya telah melakukannya.
"Hanya saja tidak ada yang mengetahui, sehingga sulit untuk bertaubat, dan dosanya sangat mudah dilakukan," kata Buya Yahya.
Dosa besar yang dimaksud oleh Buya Yahya adalah ghibah atau menggunjing.
"Yaitu dosa ghibah, yaitu berbicara tentang orang lain dengan cara yang membuat orang tersebut tidak senang jika mendengarnya," ujar Buya Yahya.
Setiap pembicaraan tentang orang lain yang menyebabkan orang tersebut merasa tidak senang, itu termasuk dalam ghibah dan merupakan dosa besar.
"Ini disebut menggunjing, dosa besar," ungkap Buya Yahya.
"Ini terjadi ketika kita menceritakan hal-hal tentang seseorang yang jika dia mendengarnya pasti tidak senang," lanjutnya.
Meskipun pembicaraan tersebut berdasarkan kenyataan, tetap saja tidak diperbolehkan untuk menggunjing orang lain.
Lebih buruk lagi jika pembicaraan tersebut ternyata berupa berita palsu atau fitnah.
"Jika pembicaraan tersebut tidak berdasar dan kita melakukannya, itu disebut fitnah," tegas Buya Yahya.
Dosa fitnah ini bukanlah dosa yang sepele karena sangat berbahaya dan lebih parah daripada menggunjing.
"Fitnah adalah dosa yang luar biasa, lebih berat daripada menggunjing," katanya.
Oleh karena itu, Buya Yahya menekankan pentingnya menjauhi kebiasaan menggunjing orang lain.
"Kebiasaan ini seringkali terlewatkan, yaitu menggunjing orang lain," kata Buya Yahya.
Sayangnya, banyak orang yang ketika ditegur untuk tidak menggunjing malah memberi alasan bahwa itu hanya fakta yang dibicarakan.