TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Dosen IAIN Sultan Amai Gorontalo, Kamarudin Mustamin, menjadi khatib Salat Idul Fitri 1444 H, di pelataran depan Masjid Nurul Jihad, Nobel Multiniaga Town House Aroepala, Jl Tun Abdul Razak, Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (21/4/2023) pagi.
Di hadapan sekitar 300-an jamaah, Mustamin membawakan materi khutbah Nikmat di Hari Idul Fitri.
Iman, kesehatan, jabatan, harta, pekerjaan, orangtua yang masih sehat, suami, istri, anak-anak berbakti dan berpendidikan adalah nikmat yang senantiasa harus disyukuri.
"Asshihhatul Tajun, kesehatan adalah mahkota kenikmatan dunia," ujar master filsafat ini.
Mengutip dan menambahkan satu dari tiga teori kebahagiaan psikososialist asal Amerika, Kamaruddin, mengajak jamaah Idul Fitri 1444 Hijriyah untuk senantiasa bersyukur.
Pilar kebahagiaan itu adalah having a good family life (memiliki keluarga sakinah dan bahagia), Having a good job (memiliki pekerjaan dan manfaat untuk status sosial), Having a good friend an community (memiliki sahabat, dan komunitas yang baik), Having a god (berTuhan dan memiliki kehidupan spiritual).
Dalam konteks pesan berkelakar, Kamaruddin mengulas empat cara istri membahagiakan suami.
"Bagi istri ada empat yang harus dijaga; jaga kepalanya tenang, jaga dadanya senang, jaga perutnya tetap kenyang, dan jaga yang dibawa perutnya agara tetap tegang," tuturnya.(*)