Dan mendapat kursi DPR di Komisi III, wilayah Jawa Tengah X.
Dalam Pemilu 2019, Arsul Sani mendapat jumlah suara 49.250.
Berikut profil Arsul Sani, yang dikutip dari berbagai sumber:
Arsul Sani tercatat lahir di Pekalongan pada 8 Januari 1964 (58 tahun).
Arsul Sani merupakan putra dari Hj Rodhiyah, seorang guru TK Aisyah di Pekajangan Kabupaten Pekalongan.
H. Arsul Sani, S.H., M.Si mulai menempuh S1 di Fakultas Hukum UI.
Lalu melanjutkan pendidikan di School of Law & Legal Practice, University of Technology, Sydney, Australia; Glasgow School of Business & Society, Glasgow Caledonian University.
Semasa kuliah menjadi aktivis HMI dengan jabatan Ketua Komisariat HMI Fakultas Hukum UI (1985) dan Sekretaris Umum Korkom UI (1986-1987).
Usai kuliah, Arsul menekuni dunia advokat, dimulai saat menjadi staf di Gani Djemat and Patners, sebuah Firma Hukum yang sekarang dipimpin Humphrey Djemat.
Arsul juga pernah menjadi Pengacara Publik di LBH Jakarta yang membela para aktivis Islam yang ditangkapi pasca peristiwa Tanjung Priok pada tahun1980-an.
Lalu Arsul mencoba masuk ke dunia politik.
Meski berasal dari keluarga PPP, ia justru tercatat sebagai Caleg PKS dari Dapil Jateng X.
Arsul mengaku dilamar oleh DPP, dan tidak ada pihak PPP yang mengajak dirinya.
Sayangnya, Arsul tak terpilih pada Pemilu 2009.
Lalu, elite PPP hasil Muktamar VII Bandung 2011 mendekati Arsul Sani, kemudian ia bersedia menjadi ketua LBH PPP.