Terlebih, untuk mengubah mindset masyarakat yang hanya fokus di pertanian padi.
Padahal, JK ingin petani juga memanfaatkan sektor perkebunan lainnya.
"Susah sekali mengubah masyarakat untuk tanam kopi, cokelat, atau untung udang," tegasnya.
"Saya bilang jangan kurangi sawah, tapi jangan juga perluas sawah. Biarkan sawah menjadi jagung, cokelat tapi produktivitasnya kita tingkatkan itu ditahun 80 akhir," lanjutnya.
Gerilyanya ke masyarakat berbuah hasil.
JK menyebut 10 tahun setelahnya, hasil usahanya mulai nampak.
Hasilnya pun terlihat jelas kala masa krisis moneter di tahun 1998.
Baca juga: Breaking News: Jusuf Kalla Pulang Kampung, Kumpul Pengusaha Demi Kembalikan Kejayaan Saudagar Sulsel
Baca juga: Sambangi PT BMS, Basmin Mattayang Ajukan Permintaan Khusus ke Suhaeli Kalla
"10 tahun kemudian ini berhasil. Di krisis 98, disitulah kemakmuran Sulsel. Saya bilang ini hanya krisis di Jawa saja. Kita di sulsel tetap makmur kok," tegas Jusuf Kalla.
"Jadi kemakmuran kita itu saat jaman krisis telah disiapkan sebelumnya," tutupnya.
Kisah ini pun mengundang decak kagum dari para pengusaha di Sulsel.
Talkshow ini dihadiri sejumlah tokoh penting di Sulsel.
Dalam acara itu ada CEO Kalla Group Solihin Jusuf, Ketua Umum IKA Unhas Andi Amran Sulaiman, Ketua Kadin Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras, Ketua HIPMI Sulsel Andi Rahmat Manggabarani, Ketua Apindo Sulsel Suhardi.
Kemudian Andi Idris Manggabarani, Ilham Arief Sirajuddin, Arief Mone hingga Majyen TNI (P) Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki.(*)