MAKASSAR, TRIBUN - Unjuk rasa mahasiswa tolak kenaikan harga BBM di depan Menara Pinisi Kampus UNM, Jl AP Pettarani, Makassar, berujung ricuh, Senin (5/9/22), Pukul 19.50 Wita.
Bermula saat sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK) mendatangi ratusan mahasiswa UNM yang sedang berorasi di tengah jalan dan menutup badan jalan arah ke Jl Sultan Alauddin.
OTK yang muncul dari Jl Andi Djemma tersebut berniat membubarkan paksa aksi unjuk rasa.
Mahasiswa sempat mundur ke Jl Pendidikan.
Kelompok OTK kemudian mendorong pagar utama UNM dan ingin merengsek masuk.
Aksi itu menyulut emosi mahasiswa yang kemudian terlibat saling dorong, kejar-kejaran hingga saling lempar batu.
Ada juga yang melepaskan anak panah. Bentrokan baru reda sekitar pukul 20.30 Wita.
Bentrok menyebabkan empat motor rusak parah. Yaitu Yamaha Jupiter MX, Yamaha Lexi, Honda Scoopy, serta Yamaha Mio M3. Satu orang dilaporkan terluka dalam bentrokan ini.
Di depan Kampus UMI, hingga pukul 20.55 Wita, mahasiswa masih melakukan unjuk rasa dan menutup Jl Urip Sumoharjo.
Menyebabkan jalan trans Sulawesi itu lumpuh total.
Saat unjuk rasa berlangsung, beberapa puluh meter dari titik unjuk rasa mahasiswa, dua kelompok pemuda terlibat bentrokan.
Mereka saling serang dengan lemparan batu dan melepaskan anak panah.
"Anak (Jalan) Pampang lagi itu perang sama (Jalan) Sukaria," ujar salah satu masyarakat setempat yang menyaksikan unjuk rasa mahasiswa UMI.
Menyusul pengumuman naiknya harga BBM jenis pertalite, solar dan pertamax yang diumumkan Presiden RI, Jokowi pada Sabtu (3/9/22) siang, direspon mahasiswa di seluruh Indonesia dengan menggelar unjuk rasa penolakan.
Unjuk rasa dimulai pada Sabtu sore.
Di Makassar, Senin (5/9/22), ribuan mahasiswa dari berbagai kampus dan lembaga menggelar unjuk rasa di berbagai lokasi.
Unjuk rasa sejak siang hingga malam menyebabkan kemacetan disejumlah ruas jalan. Jl Urip Sumoharjo lumpuh sekitar dua jam, mulai pukul 14.40 Wita hingga 16.40 Wita akibat penutupan jalan yang dilakukan mahasiswa di depan Kantor DPRD Sulsel.
Massa yang melakukan aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Sulsel dari beberapa organisasi.
Antara lain PMII Cabang Gowa, HMI Koorkom UMI dan LMND.
Mereka membentangkan spanduk dan membakar ban di jalan naik ke jembatan flyover.
Membuat pengendara harus mencari jalan alternatif. Bagi pengendara sepeda motor, melewati lorong samping kantor DPRD Sulsel tembus di samping kantor Keuangan Sulsel.
Sedangkan pengendara mobil harus putar balik. Aliansi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang berjumlah ratusan orang menggelar unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo.
Saat aksi berlangsung, mahasiswa menutup total jalan.
Di Jl Pettarani, ratusan mahasiswa UNM unjuk rasa dengan bakar ban dan menutup jalan terlebar di Kota Makassar itu.
Di Jl Alauddin, unjuk rasa digelar Aliansi Mahasiswa Unismuh 1 dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Unismuh. Masih di Jl Alauddin, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (T.PWK) UIN Alauddin juga menggelar unjuk rasa di depan kampusnya.
Mahasiswa STIE Nobel Institute menggelar unjuk rasa di pertigaan Jl Alauddin-Jl Pettarani.
Mahasiswa UMI menggelar unjuk rasa dan menutup Jl Urip Sumoharjo depan kampusnya.
Mengamankan jalannya unjuk rasa, Polrestabes menurunkan 1.955 personil gabungan. Terdiri Samapta Polda Sulsel, Brimob, TNI, Dishub, dan Satpol PP.
"Polrestabes Makassar menyiapkan seribuan lebih personil gabungan untuk mengamankan jalannya unjuk rasa pasca kenaikan BBM," kata Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Darminto.
Data diperoleh Darminto, sekitar tiga ribu mahasiswa dan organisasi pemuda melakukan unjuk rasa di 25 titik jalan di Kota Makassar. Mulai Jl Alauddin hingga Jl Perintis Kemerdekaan.
Namun, pengamanan difokuskan di depan kampus-kampus. Seperti Universitas Hasanuddin, Universitas Islam Negeri Alauddin, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Negeri Makassar, dan Universitas Dipanegara. Serta kantor DPRD Sulsel dan kantor Gubernur Sulsel.
HL Tribun Timur edisi Selasa (6/9/2022). (*)