Prabowo Anugerahkan Bintang Mahaputra Adipurna ke Mentan Amran Sulaiman

Editor: Ari Maryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BINTANG MAHAPUTRA - Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan penghargaan bintang mahaputra kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Istana Negara Senin (25/8/2025).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan penghargaan Bintang Mahaputra Adipurna.

Penganugerahan berlangsung di Istana Negara Senin (25/8/2025).

Andi Amran Sulaiman adalah putra Bugis Bone kelahiran 27 April 1968.

Penghargaan Bintang Mahaputra Adipurna adalah penghargaan sipil tertinggi di Indonesia, yang diberikan kepada individu karena berjasa luar biasa dalam menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penghargaan ini merupakan kelas tertinggi dari lima kelas Bintang Mahaputera dan secara otomatis diberikan kepada Presiden dan Wakil Presiden RI.

Tanda kehormatan ini diberikan atas jasa luar biasa dalam bidang pertanian melalui program swasembada pangan, subsidi alat dan benih bagi petani, serta pengendalian impor strategis.

Amran menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang diterimanya.

Ia menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya, melainkan untuk seluruh petani Indonesia.

“Jadi ini adalah penghargaan bagi petani Indonesia yang diberikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia,” kata Mentan Amran usai Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia di Istana Negara.

Mentan Amran mengatakan penganugerahan tersebut merupakan apresiasi atas kontribusi nyata jajaran insan pertanian dalam mendorong ketahanan pangan nasional, peningkatan produksi pangan strategis, serta keberpihakan pada petani di seluruh Indonesia.

Seperti diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Mentan Amran selama ini konsisten menjalankan program-program strategis.

Mulai dari peningkatan produktivitas pangan, penguatan hilirisasi komoditas, hingga modernisasi pertanian dengan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Beberapa keberhasilan sektor pertanian di antaranya tidak adanya impor beras hingga Agustus 2025 di tengah krisis pangan global.

Produksi pangan khususnya padi menunjukkan tren yang positif.

Berdasarkan data FAO, USDA, dan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional melonjak dari 30,62 juta ton pada 2024 dan diperkirakan mencapai 33,8–35,6 juta ton pada 2025.

Halaman
12

Berita Terkini