TRIBUNLUWU.COM, BELOPA - Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, kabar duka datang dari Desa Puty, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Mantan Sekda Luwu, Ansar Pandaka, meninggal dunia.
Ansar Pandaka juga pernah manjabat sebagai Anggota DPRD Luwu menghembuskan nafas terakhir, Rabu (20/7/2022) pagi.
Ansar Pandaka meninggal dunia saat dalam proses pemulihan sakit stroke di kediamannya di Kandoa, Desa Puty.
Demikian diungkapkan putra ketiga Ansar Pandaka, Rio Adhiansyah.
"Ayah (Ansar Pandaka) sepulang dari MTQ Bone memang sakit dan sempat dibawa ke rumah sakit karena mengalami gejala stroke," katanya.
Kondisi Ansar Pandak lalu berangsur membaik dan menjalani pemulihan di rumah.
"Beliau sangat semangat untuk sembuh karena meminta dibelikan tongkat, karena anggota tubuhnya sudah bisa digerakkan," ujarnya.
"Namun tadi pagi beliau tidak bisa bangun dan menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 06.00 Wita," tambahnya.
Ansar Pandaka adalah putra asli Bua dengan karir birokrat yang cukup cemerlang di Luwu.
Suami dari Nurhasa pernah menjabat Sekda Luwu di periode pertama Bupati Luwu, Basmin Mattayang.
Pria kelahiran Kandoa (Desa Puty) 15 Agustus 1952 ini juga mantan anggota DPRD Luwu periode 2014-2019 dari Partai Hanura.
Hingga wafatnya, Ansar Pandaka masih menjabat Ketua Partai Hanura Luwu.
Juga Ketua LPTQ Luwu yang pada MTQ Sulsel di Bone belum lama ini kafilah Luwu mampu ia antar meraih 10 besar.
Ansar Pandaka juga tercatat sebagai Wakil Ketua Forum Kabupaten Sehat Luwu.
Almarhum wafat dalam usia memasuki 70 tahun.
Meninggalkan satu istri dan enam orang anak serta 10 cucu.
Camat Bua, Muh Satti Abdul Latief, mengatakan, almarhum Ansar Pandaka akan dikebumikan di Pekuburan Umum Islam Kandoa usai Salat Duhur siang ini. (*)