Kejanggalan lain, saat Juniarti menanyakan alasan ia mengetahui Haidir meninggalkan dunia, tidak dijawab K.
"Saya tanya ulang, kenapa nutahu bilang mati? Berarti nulihatki? Terus dia (K) matikanmi hape (ponselnya)," ungkap Juniarti.
Hubungan Haidir dan K bukan sekadar kerabat dekat.
Keduanya rupanya merajut hubungan asmara yang belakangan ini telah diketahui Juniarti.
Hubungan keduanya, sudah siap ke pelaminan. Namun, terkendala restu orang tua.
"Iya pacaranki memang, tapi tidak direstui karena sepupu satu kaliki," beber Juniarti.
Malam sebelum kabar meninggalnya Haidir terdengar, Juniarti mengaku sempat mendengar pertengkaran putranya dengan seseorang diduga K.
"Malamnya itu (Haidir) sempatji menelpon, tapi tidak ada suaranya, hanya suara kayak orang bertengkar ji saya dengar," ungkapnya.
Kehadiran K di kosan Haidir juga bukan hal asing bagi keluarga Juniarti.
Pasalnya, Hardianto (22) adik Haidir kerap mendapati K berkunjung.
"Seringji memang datang di kos. Biasa juga ikut di truk kalau kakakku keluar bawa truk," ucap Hardianto.
Kematian Haidir pun telah dilaporkan ke Polsek Tamalanrea.
Sang ayah, Jabbar berharap, polisi mengungkap penyebab pasti tulang punggung keluarga itu tewas.
Begitu juga Juniarti, ibu yang mengandung dan melahirkan Haidir, berharap ada keadilan atas kematian putranya itu.
"Kami sekeluarga mencari keadilan!," tegas Juniarti dengan suara lirih. (*)