TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kegiatan literasi keuangan melalui program mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat menjadi agen dalam mendistribusikan pengetahuan.
Demikian yang disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 6 Sulampua Darwisman.
Itu disampaikan saat bersilaturahmi dengan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Jamaluddin Jompa di Gedung Rektorat Unhas, Jumat (17/6/2022).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Perwakilan Pimpinan Industri Jasa Keuangan (IJK) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKJIK) Sulselbar beserta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sulsel.
Darwisman menjelaskan, OJK bersama FKIJK Sulselbar dan TPAKD Sulsel berinisiasi untuk melaksanakan literasi keuangan melalui program KKN bekerja sama dengan Unhas pada Juni-Agustus 2022.
“Itu dalam rangka meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan masyarakat terhadap produk dan/atau layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya,” jelasnya.
Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa, menyambut baik dan mendukung program tersebut.
Menurutnya, program tersebut sangat penting diberikan kepada mahasiswa untuk menjalankan KKN di desa-desa.
Di mana nantinya menjadi agen literasi keuangan untuk mengenalkan kepada masyarakat mengenai produk dan atau layanan jasa keuangan yang dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah melalui sistem digitalisasi akses keuangan yang telah ada.
“Program KKN dengan tema literasi keuangan ini sangat penting dan memiliki visi yang luar biasa. Mengingat perkembangan industri ataupun produk jasa keuangan yang sangat pesat dan massif,” kata Prof Jamaluddin.
“Sehingga penting untuk mengedukasi masyarakat khususnya yang berada di daerah-daerah pelosok. Apalagi KKN yang menempatkan mahasiswa berbasis desa sehingga cakupan edukasi dapat lebih jauh menyentuh langsung kepada masyarakat,” sambungnya.
Kepala Pusat Kuliah Kerja Nyata (PKKN) Unhas, Muhammad Kurnia S Pi M Sc Ph D juga menegaskan, bahwa pihak PKKN berkomitmen untuk mengawal program ini secara intensif.
Untuk di awal, PKKN akan menempatkan sekitar 600 mahasiswa yang tersebar di 4 Kabupaten yakni Maros, Soppeng, Barru dan Toraja Utara.
Peserta KKN yang berada di 4 Kabupaten tersebut akan menjadikan program literasi keuangan sebagai program wajib.
Sedangkan peserta KKN di daerah lain yang berjumlah sekitar 3700-an akan tetap diberi edukasi oleh pihak OJK dan Lembaga jasa keuangan lainnya terkait literasi keuangan.
“Dan juga kami berharap gelombang berikutnya pada Desember 2022 mendatang, kerjasama ini dapat lebih fokus dengan model KKN Tematik Literasi Keuangan,” jelas Muhammad Kurnia.