Demam Berdarah

DBD Mulai Mengancam, Warga Tana Toraja Diimbau Terapkan PSN 3M Plus

Penulis: Tommy Paseru
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Dinkes Fogging nyamuk di Se'pon Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Selasa (7/6/2022).

Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.

Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. 

Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Kemudian memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang).

Warga juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Sedangkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.

Menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong Royong membersihkan lingkungan.

Periksa tempat-tempat penampungan air, meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras.

Kemudian, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, serta menanam tanaman pengusir nyamuk.(*)

Laporan Kontributor TribunToraja.com, @b_u_u_r_y 

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Berita Terkini